BANDA ACEH, Beritalima.com – Jelang perhelatan pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019, pergantian Kapolda di Aceh sudah sangat mendesak. Hal ini mengingat dinamika politik dan keamanan di provinsi ujung pulau Sumatera ini, membutuhkan figur pemimpin Polri di daerah yang mampu menjawab isu.
Hal ini dikatakan Dosen FISIP Unsyiah, Aryos Nivada, kepada Beritalima.com, Jum’at (30/11/2018), menanggapi persoalan dan polemik sosok pengganti Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak.
Menurut Aryos, jabatan Kapolda Aceh yang saat ini dipimpin oleh Irjen Pol Rio S Djambak, sudah sangat urgen untuk untuk dicari sosok penggantinya, mengingat masa jabatan orang nomor satu di jajaran kepolisian daerah tersebut sudah lebih dari masa dua tahun.
Dan menurut Aryos, dibutuhkan sosok pengganti Kapolda Rio. Kemendesakan pergantian Kapolda Aceh, sebut Aryos, selain bagian proses penyegaran organisasi, juga sangat penting dalam proses kaderisasi di tubuh Polri.
Saat ditanya siapa figur yang tepat menggantikan sosok Irjen Pol Rio S Djambak, peneliti Jaringan Survei Inisiatif ini menjawab dengan diplomatis bahwa, dirinya tidak ingin terjebak pada penyebutan nama.
“Namun, yang paling penting, sosok tersebut berpengalaman di Aceh, dan kerap terlibat dalam dalam penanganan isu politik dan pengamanan Pilkada, tentunya sudah teruji kinerjanya,” ungkapnya.
Selain itu juga, kriteria lainnya, sebut Aryos, Kapolda baru haruslah memiliki koneksi dan jaringan yang luas dengan stakeholder di Aceh untuk mempermudah koordinasi dalam pengamanan Pileg dan Pilpres yang akan datang.
Dan tentu saja, pengalaman pernah bertugas di Aceh, menjadi faktor penting. Sebab daerah ini adalah bekas konflik, yang membutuhkan figur yang memahami psikologi dan aspek sosio-culture masyarakat Aceh, jelasnya.
Menjawab perihal apakah tepat mengganti Kapolda saat ini, mengingat masa Pileg dan Pilpres yang sudah sangat dekat, Aryos menegaskan bahwa hal tersebut bukan persoalan, selama sisi pengganti merupakan figur yang cakap dan memiliki pengalaman yang luas dan secara struktural pernah menjabat di Aceh.
“Saya pikir tidak masalah kalau terjadi pergantian,” tandasnya.[Ar]