SURABAYA, beritalima.com | Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, SE, M.A.P, menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengawasan obat dan makanan. Sosialisasi ini digelar dalam rangka reses anggota DPR dari Dapil I Surabaya-Sidoarjo tersebut.
Acara di Kelurahan Sukolilo, Surabaya, Jumat (20/11/2020) ini juga dihadiri Kepala Balai Besar BPOM Surabaya, I Made Bagus Gerrametta. Puluhan warga setempat yang hadir tampak sangat antusias mendengar pemaparan materi yang disampaikan Arzeti.
“Kesempatan bertemu masyarakat, kami sebagai kepanjangan tangan pemerintah mengajak masyarakat untuk memutus mata rantai Covid. Kami juga mensosialisasikan agar kita bersama-sama menjaga kesehatan” kata politisi dari partai PKB tersebut.
“Jadi artinya sosialisasi hari ini bagaimana kita menjadi masyarakat cerdas. Ini bukan hanya untuk diri kita, namun untuk keluarga dan lingkungan kita,” lanjut wanita yang juga dikenal sebagai artis dan peragawati ini.
“Agar kita bisa memahami memilih obat yang baik dan juga makanan yang sehat. Jangan sampai kita memilih makanan salah. Dan masyarakat harus mengetahui makanan yang sehat itu seperti apa. Makanan yang sehat itu tidak ada bahan pengawet ataupun bahan yang dilarang semacam borax,” tambahnya.
Setiap keluarga juga harus mulai membiasakan mengkonsumsi makanan sehat, mengkonsumsi vitamin dan berolahraga untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta memilih obat yang tepat ketika sakit.
Arzeti lalu memberikan tips cara mendapatkan obat yang aman, jika masyarakat sakit. Pertama, beli obat di sarana pelayanan kesehatan/ kefarmasian resmi. Dua, beli obat keras harus menggunakan resep dokter. Tiga, hati-hati penawaran online dari sumber dan keaslian yang tidak diketahui. Empat, beli obat dan vitamin secukupnya. Lima, jangan lupa selalu cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar, Kadaluarsa).
Dia menyayangkan, tips penting tersebut belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik pada diri sendiri maupun untuk keperluan keluarga karena kurangnya awareness kita.
Sementara itu Kepala Balai Besar BPOM Surabaya, I Made Bagus Gerrametta, menambahkan, untuk mewujudkan obat dan pangan yang aman, Badan POM menerapkan system pengawasan 3 pilar. “Tiga pilar tersebut, yakni BPOM (Pemerintah), Masyarakat dan Industri,” ungkapnya.
Dijabarkannya, Pemerintah melalui pengawasan sebelum dan setelah produk pangan beredar. Masyarakat harus cerdas dalam memilih produk pangan yang akan dikonsumsi serta dalam menyikapi informasi yang beredar. Sementara itu pihak Industri harus menjamin mutu, manfaat dan khasiat pangan yang dihasilkan dengan menerapkan cara produksi yang baik.
“Untuk itu, sebagai komitmen dalam mendukung sosialisasi untuk melindungi diri dan keluarga pilihlah obat yang aman, berkhasiat dan bermutu,” pesannya.
Disebutkan, Badan POM bekerjasama dengan Komisi IX akan terus menggalakkan kegiatan Komunikasi, Edukasi, dan Informasi kepada masyarakat, terutama dalam mensosialisasikan pentingnya nomor ijin edar, logo obat, bahayanya membeli obat bukan di apotek atau toko obat (untuk obat bebas), dan bahayanya membeli obat keras tanpa resep dokter, serta bahayanya obat kadaluarsa. (Ganefo)