SURABAYA – beritalima.com, Pengadilan Negeri (PN) Surabaya akhirnya memutuskan mengabulkan permohonan cerai dari pasangan suami-istri (pasutri) Crazy Rich Surabaya yakni AS dan DI. Meski menerima, namun DI mengaku kecewa atas putusan soal hak asuh anak-anaknya yang ke tiga dan ke empat yang jatuh ke tangan AS.
Dimaz Disianto SH.MH.CPL.CPLE kuasa hukum DI membenarkan perihal dikabulkannya permohonan cerai AS dan DI. “Putusan sudah dibacakan secara online e-litigasi pada hari Kamis 29 September 2022),” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (1/10/2022).
Dalam putusan tersebut kata Dimaz, majelis hakim telah mengabulkan permohonan cerai AS dan DI. “Majelis hakim telah memutuskan dan mengabulkan sebagian permohonan dan tidak memberikan izin hak asuh kepada DI terhadap dua anaknya yang ketiga dan keempat,” tambah kuasa hukum DI.
Sedangkan Muhammad Naim Batjokalang, selaku kuasa hukum AS belum bisa berkomentar sebab pihaknya belum menerima salinan putusan. “Belum bisa mengomentari pak, kami belum terima salinan putusannya,” katanya melalui selular.
Ditanya terkait hak asuh anak ke tiga dan ke empat yang jatuh ketangan kliennya,? Naim mengaku masih mengkajinya. “Iya pak masih perlu kami kaji dengan klien,” jawabnya.
Terpisah, meski kecewa, DI tetap menghormati putusan majelis hakim. “Kenapa kok Pak hakim memutuskan anak-anaknya dibagi dua. Sementara dari sisi saya dan sisi keluarga besar saya menganggap AS sudah tidak layak lagi untuk menjadi seorang ibu,” akunya.
DI yakin kedua anak yang diputuskan majelis hakim mengikuti AS hanya dijadikan tameng di balik motif lain agar AS tetap bisa menempati rumah yang di Citraland. Karena setahu DI, AS tidak punya lagi selain rumah orang tuanya di jalan Bromo. “Hanya tameng semata, AS tidak secinta itu pada anak-anaknya yang ketiga dan keempat. Buktinya beberapa kali saat anak-anak itu masuk rumah sakit tidak ditunggui sama dia. Apalagi waktu itu memang saya bersama dengan anak pertama dan kedua serta suster yang merawat mereka dari bayi tidak dibolehkan AS mengunjungi. Saya ada bukti rekamannya,” bebernya.
DI bahkan menilai publik sudah dibohongi AS melalui pencitraan-pencitraan. “Semenjak saya dan AS pisah ranjang sejak 2018, di depan AS selalu terlihat tampak baik-baik saja. Contoh pada waktu ada pesta ulang tahun anak pertama atau anak kedua,” katanya.
Sisi lain DI mengeluhkan prilaku selingkuh AS yang kebablasan. Mana ada seorang ibu kandung yang setiap kali berselingkuh selalu secara terang-terangan di perlihatkan didepan ke empat anak-anaknya.
“Diperkenalkan lagi, dengan dalih kakak sepupu, family jauh, rekan kerja dan sebagainya. Bahkan yang paling parah perselingkuhan itu juga terjadi saat kami sama-sama liburan bersama keluarga. Waktu itu anak-anak sengaja di setting sama AS agar bermain diluar kamar hotel supaya kamar dalam posisi kosong. Tujuannya supaya sang Pria Idaman Lain (PIL)nya bisa dimasukan kedalam kamar dan keluar besok pagi harinya. Kamar hotel itu kosong mulai pukul 5 pagi sampai jam 7 pagi,” keluhnya.
DI juga menduga, kedepan masih banyak drama-drama yang lain yang akan dilakukan AS terhadap dirinya dan pada kedua buah hatinya yang diasuh AS nanti.
“Sementara di Media Sosial AS berprilaku seperti tidak terjadi apa-apa. Saya yakin semua ini tidak akan pernah berakhir sebelum dua buah hati saya berada dalam genggaman dan naungan keluarga saya. Kasihan mereka mempunyai sosok Ibu yang harusnya menjadi panutan malahan diasuh oleh sosok yang dapat memporak-porandakan tumbuh kembang mereka secara psikologis,” tutup DI.
Intan Tamara yang merupakan ibu DI sekaligus mantan ibu mertua AS juga mengaku kecewa soal putusan hak asuh anak. Ia pun mempertanyakan bagaimana perjalanan masa depan dua cucunya yang telah berusia 11 tahun dan 13 tahun, nanti.
“Perjalanan mereka ke dewasa nanti bagaimana jika diasuh oleh seorang ibu yang tidak mempunyai kasih dan kepada anak-anaknya. Maaf, AS itu memiliki kejiwaan yang sangat tidak stabil. Hal-hal yang benar atau salah pun dirinya sendiri tidak tahu. Keluarga besarnya AS tidak satu pun bisa menegurnya lagi karena perselingkuhan yang dilakukan bertubi-tubi dan sudah sangat meresahkan banyak korban sebelumnya. Itulah kelakuan AS yang tidak pantas yang membuat saya merasa keberatan,” katanya.
Menurut Intan, harusnya Harusnya AS ini berani lepas dari anak-anaknya dan hidup sendirian. Jangan malah kejelekannya diperlihatkan di depan mata cucu-cucu saya. “Itu di HP cucu saya yang nomor 4 didalam HPnya ada video mesum mamanya sama Edward yang di Jakarta. Di HP cucu saya yang nomer 3 juga ada. Jadi mereka bisa melihat sewaktu-waktu. Di video mesum mamanya (AS) bersetubuh bukan dengan papanya (DI) loh. Tapi sama orang lain,” lanjutnya.
Sedangkan Jordan, anak ke 2 dari mantan pasangan AS dan DI beda lagi dalam mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya berdasarkan bukti-bukti yang ada, papanya (DI) yang seharusnya menang. “Ini tidak adil, anak mana yang mau dibagi dua. Kalau satu ikut papa ya ikut papa semua, sebaliknya kalau ikut mama ya ikut mama semua,” katanya. (Han)