KUPANG, beritalima.com – Aset PT. Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Nusa Tenggara Timur Tahun Buku (TB) 2016 mencapai Rp 68,58 miliar, atau meningkat 24,49 persen dibandingkan tahun 2015 yakni sebesar Rp 55,09 miliar. Sementara keuntungan bersih (laba) yang diperoleh sebesar Rp 3,99 miliar atau meningkat 275,41 persen.
Dimikian disampaikan Direktur Utama PT. Jamkrida NTT, Franky Amalo dalam laporannya pada kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Jamkrida Provinsi NTT Tahun Buku (TB) 2016 di Ruang Rapat Gubernur, Selasa (21/3/2017).
Sementara itu, Penjaminan Kredit sampai akhir tahun 2016 sebesar Rp 850 miliar yang terdiri dari 10.916 terjamin, meningkat 199 % dibanding tahun 2015 yakni sebesar Rp 309 miliar dengan total 3.651 terjamin. Imbal Jasa Penjaminan (IJP) yang diperoleh PT Jamkrida NTT dalam tahun 2016, sebesar Rp 10.016.
Ia menambahkan, tahun 2016 PT Jamkrida telah membangun kerjasama dengan lembanga keuangan, diantaranya Bank NTT, BRI Cabang Kupang, Bank Bukopin Cabang Kupang, Bank Perkredita Rakyat (BPR) Tanoba Lais Manekat Kupang, BPR Central Pitoy Kupang, BPR Tanjung Atambua, BPR Danamas Belu, Koperasi NTT Sejahtera Kupang dan Koperasi Kredit Obor Mas Maumere.
“ Tahun 2017, kita akan terus membangun kerjasama dengan lembaga perbankan dan LPDB lainnya. Diproyeksi pada tahun ini, aset kita meningkat sebesar Rp 94,8 miliar dengan laba bersih IJP sebesar Rp 4,3 miliar. Laba bersih diperkirakan hanya mencapai Rp 1,5 miliar. Penurunan ini disebabkan adanya perubahan regulasi yang diterapkan Otoritas Jasa Keungan terhadap lembaga penjamin pinjaman yang masih berusia di bawah lima tahun,” ungkap Frenky sembari mengungkapkan kendala yang dialami PT Jamkrida NTT diantaranya, modal usaha yang relatif kecil dan masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang Jamkrida sebagai lembaga penjamin kredit.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan, PT. Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) tidak boleh hanya mengejar keuntungan semata. Perhatikan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bantulah mereka agar punya keberanian untuk meminjam modal di Bank demi pengembangan.
Dengan penyertaan saham Pemerintah Provinsi NTT sebanyak 50.000 lembar atau senilai Rp 50 miliar, Gubernur meminta jajaran pimpinan dan segenap karyawan Jamkrida NTT untuk bekerja keras memperluas jangkauan penjaminan kredit di lembaga-lembaga keuangan pemerintah maupun swasta.
“ Bantulah pengembangan usaha produktif masyarakat. Bangunlah kerjasama dengan Koperasi dan Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) yang ada di seluruh NTT agar masyarakat dipermudah dalam melakukan pinjaman,” demikian ungkap Lebu Raya seraya mengapresiasi perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai PT Jamkrida NTT semenjak berdiri pada 19 Desember 2014.
Sementara itu, Pengurus Gabungan Koperasi Pegawai Republik, Frans Dima Lendes meminta PT Jamkrida agar terus meningkatkan kinerja dan kemampuan manajerial.
“ Hal ini penting untuk membangun kepercayaan para mitra kerja di tengah persaingan lembaga penjamin yang semakin ketat. Hindarilah kesalahan dalam pelaporan keuangan dan pertanggungjawaban publik,” pinta Frans Dima Lendes.
Untuk diketahui RUPS TB 2016 tersebut membahas tiga agenda utama, yakni RUPS Luar Biasa, RUPS Tahunan Tahun Buku 2016 dan RUPS tentang Rencana Kerja Anggaran Perubahan Tahun Buku 2017. Dalam kesempatan tersebut disepakati penambahan 150 lembar saham baru dari Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia NTT senilai Rp 150 juta. (Ang)