KUPANG, beritalima.com – Total aset perbankan di Provinsi Nusa Tengggara Timur (NTT) hingga Desember 2019 mencapai Rp43,2 triliun.
Jumlah aset dari 22 bank umum (BU), 1 BPD, 12 BPR dan 50 Industri Keuangan non bank.
Dari total aset Rp43,2 triliun, pertumbuhannya lebih dari dua kali lipat pertumbuhan nasional.
” Asetnya perbankan kita naik 16,3 persen. Kalau nasional tumbuhnya 6,13 persen”, kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan NTT, Robert Sianipar pada acara Boomong deng Media ” Kinerja Lembaga Jasa Keuangan Provinsi NTT tahun 2019 ” di Kupang, Jumat (31/1).
Kemudian dana pihak ketiga (DPK) sudah mencapai Rp30,1 triliun, tumbuh 17,2 persen lebih tinggi dari nasional. Sementara secara nasional tumbuh 6,5 persen.
Sedangkan kredit, sampai dengan Desember 2019 mencapai Rp32,8 triliun, naik 12 persen. Sementara nasional tumbuh 6,08 persen.
” Jadi indikator ini, tentunya ditengah situasi ekonomi dan lain-lain industri keuangan bertumbuh secara positif”, ujarnya.
” Bagaimana kita lihat dari komposisinya, memang perbandingannya BU dengan BPR itu baru 98 persen banding 2 persen. Jadi sizenya BPR ini masih relatif sedikit”, ungkapnya.
Kemudian indikator lain juga menujukkan bagaimana kinerja ini positif selain kreditnya tumbuh, kualitasnya juga masih terjaga angka NPL-nya di bulan Desember 2019 masih kisaran 1,95 persen.
” Jadi masih dibawa batasan, yang kita jaga itu 5 persen”, kata Robert menambahkan. (L. Ng. Mbuhang).