MADIUN, beritalima.com- Meski jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Madiun, Jawa Timur, semakin tahun semakin berkurang karena adanya moratorium penerimaan PNS, namun tidak boleh menurunkan kinerja PNS dalam melayani masyarakat.
Mereka diminta bekerja lebih giat, apalagi telah didukung oleh karyawan berstatus tenaga kontrak yang mumpuni agar pelayanan masyarakat terus berjalan dengan baik.
Hal ini disampaikan Sekda Kota Madiun, H. Maidi, saat memimpin apel pagi para ASN dan pegawai tenaga kontrak Pemkot Madiun, di halaman Balaikota, Selasa 6 Pebruari 2018.
Kemudian, lanjut H. Maidi, sudah ada aplikasi e-kinerja yang telah diterapkan untuk ASN Pemkot Madiun sejak awal tahun 2018 ini. Hal ini menjadi sebuah perubahan pada PNS atau ASN yang diharapkan akan menular untuk tenaga kontrak dengan memaksimalkan kinerjanya.
“Lebih serius dalam menjalankan tugasnya, dikarenakan ada perubahan pada ASN dan semoga perubahan juga untuk tenaga kontrak dan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah),” tutur H. Maidi.
Tenaga Kontrak di lingkungan Pemkot Madiun, juga dinilai sangat membantu dan memberikan kontribusinya dalam penyelenggaraan birokrasi maupun pelayanan masyarakat.
“Tanpa tenaga kontrak dan BLUD, Kota Madiun dan Pemkot Madiun mengalami kesulitan,” katanya.
Maidi juga berpesan untuk bekerja keras tanpa disuruh, disiplin tanpa diawasi, dan bekerja dengan jujur. Tiga hal ini apabila melekat di dalam pribadi tenaga kontrak, Pemkot Madiun pasti memikirkan karirnya.
“Akan terus digunakan Pemkot karena kontribusinya untuk masyarakat dan Pemkot Madiun,” ungkapnya.
Di akhir amanatnya, Sekda Kota Madiun juga memotivasi agar tetap memiliki kepercayaan diri, berbangga menjadi karyawan Pemkot Madiun.
“Percaya pada diri sendiri, jangan kecil hati, bekerja dengan ikhlas pasti akan tercapai cita-citanya,” tandas pejabat yang sudah 9 tahun menduduki posisi Sekda Kota Madiun ini.
Untuk diketahui, jumlah tenaga kontrak yang ada di Pemkot Madiun ada 306 orang, BLUD di Rumah Sakit Sogaten 224 orang, BLUD di Dinas Kesehatan dan KB 84 orang dan jGuru TK 225 orang, Guru SD 11 orang serta untuk Guru SMP 7 orang. (Diskominfo).
Foto: Dok beritalima.com