ACEH,Beritalima.com-Investor asal Tiongkok yang tergabung dalam Asosiasi Investor Tiongkok- Indonesia menggelar pertemuan dengan Wakil Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf, di Bandara Kuala Namu Sumatera Utara, Selasa 30-08-2016. sore.
Dalam pertemuan tersebut, David San, yang merupakan Sekretaris Asosiasi Investor Tiongkok, menyampaikan komitmennya untuk berinvestasi di Aceh. “Saya sangat beruntung, dapat bertemu dengan Bapak Muzakir Manaf. Asosiasi kami yang terdiri atas 18 perusahaan, sangat antusias untuk berinvestasi di Aceh,” kata David San.
Pertemuan terpaksa dilakukan secara singkat di Bandara Kuala Namu karena Wakil Gubernur akan menuju Jakarta untuk urusan kedinasan setelah sebelumnya melakukan serangkaian kunjungan kerja di Kota langsa.
David San memanfaatkan momen singkat tersebut untuk menjadwal ulang pertemuan selanjutnya, untuk membicarakan lebih jauh terkait komitmen Asosiasi Perusahaan Tiongkok di Bumi Serambi Mekah.
“Meski singkat, saya puas dengan pertemuan ini, kami dapat mengagendakan pertemuan selanjutnya untuk menbicarakan lebih rinci rencana investasi strategis antara Aceh dan Tiongkok. Sudah lebih sebulan saya berusaha mengatur pertemuan dengan Wakil Gubernur Aceh, ujar David.
David menjelaskan, 18 perusahaan tersebut bergerak di bidang perikaan, kontruksi, jembatan, jalan, perbankan, alat berat, pembangkit listrik, dan pertambangan timah. Untuk pertambangan timah yang sudah sangat berpengalaman, saat ini perusahaan tersebut sedang melakukan aktifitas penambangan di Kepulauan Riau, mulai dari pengambilan hingga pengolahan setengah jadi yang disuplai ke indonesia, seperti Lampung dan di ekspsor ke luar Negeri, seperti Tiongkok.
Pertemuan singkat tersebut difasilitasi oleh Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan dan Wen Rimba Raya. Sebelum berpisah, David San juga menyerahkan cinderamata berupa ukiran burung elang berbahan dasar kayu kepada Wakil Gubernur Aceh.
Sementara itu Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, selama ini terpantau sangat aktif melakukan pertemuan dengan sejumlah investor, baik dalam maupun luar Negeri untuk mempromosikan sejumlah potensi Alam dan keunggulan di Provinsi Aceh.
Sebelum ini, Wagub juga sudah membawa sejumlah investor ke Provinsi Aceh, diantaranya dari Korea Selatan, Timur Tengah dan beberapa Negara lainnya.
Wagub juga aktif menemui sejumlah Badan Usaha Milik Negara untuk serius membangitkan sejumlah sektor ekonomi di Aceh. Salah satu bukti keberhasilan Wagub adalah, saat berhasil membujuk Maskapai Garuda Indonesia Airways, untuk membuka rute penerbangan Bandara Sultan Iskandar Muda-Jeddah, yang terbang dua kali, yaitu setiap Selasa dan Kamis setiap minggunya.
Dibukanya jalur penerbangan ini memberi kemudahan calon jama’ah Umrah asal Aceh karena tidak perlu lagi berangkat Umrah via Medan. Tak hanya mempermudah calon jamaah umrah, tersedianya jalur penerbangan langsung Aceh-Jedah, secara bersamaan juga menjadi potensi ekonomi baru di Provinsi Aceh,’’(**)