SUMENEP, beritalima.com | Pintu kunjungan wisata dan ziarah makam raja pasca pandemi Covid–19 di Sumenep kembali ramai. Seperti yang terlihat di antaranya di Musium Kraton dan Asta Tinggi, kendati bukan di hari libur.
“Kami selalu melayani pengunjung. Mulai tamu dari luar kota maupun para siswa sekolah,” kata pemandu Musium Kraton Sumenep, Riyananta, saat menemani para Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Managemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya, Rabu (22/12/2021).
Kondisi aset sejarah terlihat sangat terawat dengan baik di musium ini. Pertama, catatan dokumen silsilah kepemimpinan di Sumenep, di antaranya Raja Arya Wiraraja dan Sultan Abdurrahman Pakunatadiningrat atau Notonegoro dan sederet nama pelaku sejarah lainnya.
“Disini (Asta Tinggi-red) buka terus. Pengunjung terus berdatangan. Sejak Suromadu (Jembatan Suramadu – Red) dibuka lagi, ramai lagi,” kata Sudiro, pedagang bakso asal Sukoharjo, Solo.
Suasana Asta Tinggi tampak bersih, tertib dan nyaman. Pengunjung leluasa mempelajari jejak sejarah para pejuang kemerdekaan dan syiar Agama Islam. Mereka mencermati nama-nama dan tahun peristiwa.
“Suasana makam dan musium sejarah ini cukup terawat. Kami sangat nyaman bisa mengingat kembali jejak sejarah para tokoh di Sumenep,” kata Mudayat, Dosen STIAMAK Barunawati Surabaya yang melakukan kunjungan tersebut.
Menurut Mudayat, tujuan kunjungan dimaksudkan untuk melihat dari dekat kehidupan masyarakat Sumenep pasca pandemi Covid-19.
“Kami memiliki rasa tanggung jawab akademik dengan update kondisi masyarakat Sumenep khususnya menyangkut kehidupan sosial ekonominya, sesuai dengan keterkaitan Prodi Ilmu Administrasi Bisnis di kampus kami,” kata Kahumas STIAMAK Barunawati Surabaya, Drs. Moh. Fail, M.Ag. (Gan)
Teks Foto: Para Dosen STIAMAK Barunawati Surabaya saat berkunjung di Musium Kraton dan Asta Tinggi Sumenep, Rabu (22/12/2021).