PASURUAN, beritalima.com – hujan lebat di wilayah selatan Pasuruan mengakibatkan terjadi peningkatan sungai Jurig di Kec Purwosari dan kali Welang di Kec Kraton yang berakibat banjir. Pemprov Jatim bersama Pemkab Pasuruan mengambil langkah dengan mempercepat normalisasi Kali Welang, Rejoso, dan Petung. Mengutip penjelasan Kepala BPBP Jatim, Sudarmawan, warga yang terdampak dari banjir ini sebanyak 900 KK di Ds tambakrejo kec kraton dengan air ketinggian 30-100 cm. Juga 500 KK di Ds sukorejo kec Pohjentrek yang airnya setinggi 30-50 cm. Saat ini, Tim masih identifikasi kebutuhan dasar mereka. Ditambahkan, rapat usulan perbaikan normalisasi kali Welang, Rejoso, dan Petung telah dilakukan kemarin oleh tim Pemprov dan Pemkab Pasuruan, yaitu BPBD, dinas pengairan, Bappeda, dan Biro Adminsitrasi Pembangunan. “Mana yang perbaikan reguler mana yang darurat, diputuskan oleh tim ini, sebagai dasar penentuan langkah oleh Pemprov,” ujarnya.
Sementara itu, Karo Humas dan Protokol Pemprov. Jatim Benny Sampirwanto melalui rilis Humas Setdaprov Jatim juga mengatakan, masyarakat Jatim, tampaknya dituntut untuk akrab dengan bencana banjir, pohon tumbang, dan longsor sd bulan Maret nanti. Cuaca ekstrem, yakni curah hujan yang deras. Demikian pula, peningkatan debit air juga terjadi di wilayah aliran sungai kali Sekar Putih yang berhulu di wilayah kec. Puspo, Kab. Pasuruan. Pada saat bersamaan, air laut juga pasang. “Hal tersebut menjadikan poros jalan pantura sby – Pasuruan di daerah Kraton tergenang dengan ketinggian sekitar 70 cm, sehingga permukiman warga tergenang. Oleh karena itu, jalan nasional yang melewati daerah tersebut pagi ini masih belum dapat dilalui kendaraan,” ujarnya. 
Sebelumnya, banjir juga terjadi di tiga kecamatan di kabupaten Jombang, yaitu Mojowarno, Mojoagung, dan Sumobito. Di Mojowarno dan Sumobito banjir menggenangi empat desa, sedangkan kec. Mojoagung sebanyak tujuh desa. Genangan air sekitar 50-150 cm. “Sempat ada sebanyak 44 pengungsi, tetapi sudah kembali, karena air sudah tidak menggenang lagi,” ujarnya.
Menurut Benny, langkah cepat telah diambil oleh BPBD Prov. Jatim dan BPBD Jombang, yaitu melalui pengiriman Tim Reaksi Cepat BPBD Jombang untuk melakukan Rapid Assessment, memberikan bantuan dua karton mie instan untuk warga dan sekaligus melakukan pendampingan kesehatan bagi pengungsi di Dusun Kebondalem, Desa Kademangan. Juga koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Jombang untuk pemberian bantuan pada warga terdampak di Dusun Besuk, Desa Curahmalang, Kec. Sumobito. “BPBD juga membuka posko banjir dan dapur umum di Kelurahan Curahmalang yang air banjirnya sudah mulai surut,” ujarnya. BPBD Provinsi Jawa Timur juga memberikan bantuan 50 selimut, 10 paket kidware, 10 paket peralatan dapur, 60 matras, 60 tikar, 2000 glangsing, 10 kantong jenazah, dan 10 paket alat kesehatan. Tanggul Kali Gunting juga dilakukan perbaikan dengan menggunakan 3 alat berat dari BBWS Brantas. (Put)