SURABAYA, beritalima.com | Semakin meluasnya penyebaran virus Corona (Covid-19) di Jawa Timur, khususnya di Surabaya, membuat supporter Persebaya yang tergabung dalam Boneks Surabaya Utara tergerak untuk ikut membantu Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi wabah tersebut.
Di bantu masyarakat setempat, Boneks Surabaya Utara melakukan penyemprotan desinfektan di wilayah kampung RW 9 Kalimas Baru 2, Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantian, Minggu (29/3/2020).
“Untuk sementara kami membantu penyemprotan desinfektan di wilayah RT V RW 9 Kalimas Baru 2. Tapi kalau warga sekitar juga membutuhkan, maka kami siap untuk membantu,” kata Ketua Boneks Surabaya Utara, Hasan Tiro, ketika ia ditemui di lokasi penyemprotan.
Menurut Hasan, ide membantu penyemprotan desinfektan itu berawal dari keprihatinan pengurus dan anggota Boneks Utara terhadap Covid-19 yang semakin meluas di Surabaya. Karena itu, mereka lantas tergerak dan sepakat untuk ikut membantu Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi masalah ini.
“Kami kemudian menghubungi Kepala Bappeko Surabaya, Pak Eri Cahyadi. Setelah itu kami diminta menghadap dan mendapat bantuan alat penyemprotan berikut cairan desinfektan dan masker untuk petugas di lapangan,” ungkap Hasan.
Untuk penyemprotan di lapangan, Hasan kemudian melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk membantu menyiapkan tenaga penyemprot. “Alhamdulillah berjalan lancar. Warga juga merasa senang karena mereka sangat khawatir wilayahnya terserang Covid-19,” ujarnya.
Malah, lanjut Hasan, pihaknya merencanakan akan melanjutkan penyemprotan lagi. Pasalnya, masih ada rumah warga yang belum sempat disemprot akibat bantuan cairan desinfektan dari Bappeko Surabaya tidak mencukupi.
Selain itu, kampung lain di wilayah Kalimas Baru 2 juga banyak yang minta bantuan agar disemprot. “Saya sudah koordinasi lewat telepon dengan Pak Eri Cahyadi dan diminta datang lagi ke Bappeko,” aku ayah dua anak yang tinggal di kawasan Perak ini.
Pada kesempatan tersebut, Hasan berharap agar kasus Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia dapat segera diatasi. Dia juga ikut mendukung keputusan pemerintah dan PSSI yang menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
“Kan tidak hanya kompetisi sepakbola di Indonesia yang dihentikan akibat Covid-19, tapi juga di seluruh dunia. Kalau tidak dihentikan malah berbahaya,” tuturnya.
Namun demikian, Hasan berharap agar selama kompetisi dan jadwal latihan diliburkan, para pemain Persebaya tetap berlatih secara mandiri. Dengan demikian kondisi mereka tetap terjaga sampai pemerintah dan PSSI memutuskan kompetisi boleh dilanjutkan.
“Meskipun hasil laga awal kurang bagus, saya tetap berharap Persebaya bangkit dan tampil sebagai juara di kompetisi Liga 1 tahun 2020,” tandas Hasan. (pin)