Jakarta, Beritalima.com| – Atasi kasus perundungan di sekolah, perlu kerjasama semua pihak. Karena masalah in sangat kompleks. Tetapi dengan upaya bersama dari sekolah, guru, staf, siswa, dan orang tua, bisa dicegah.
Hal ini menjdi topik bahasan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan Parlemen, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta (24/9). Karena bila tidak diselesaikan secepatnya, dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental siswa.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), telah mengembangkan program sekolah anti-perundungan yang melibatkan semua pihak di sekolah, termasuk guru, siswa, orang tua, dan staf sekolah.
Ketua Komisi X DPR RI, Saiful Huda, menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menangani perundungan. “Kita perlu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang,” jelasnya.
Menurut Akademisi/Psikiater dari Universitas Indonesia Mintarsih Abdul Latief, “pencegahan perundungan memerlukan kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman”. Program ini mencakup pendidikan, pencegahan, dan penegakan hukum untuk mengatasi perundungan secara efektif.
Jurnalis: Rendy