TRENGGALEK, beritalima.com
Beberapa waktu terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek dibikin pusing dengan adanya lonjakan drastis pasien Covid-19. Diduga, lonjakan tersebut berawal dari cluster santri yang ada di salah satu Pondok Pesantren diwilayah Kecamatan Durenan minggu lalu.
Antisipasi dampak lanjutan, tim Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 pun langsung diterjunkan guna melakukan tracing secara massal.
Menanggapi dinamika itu, Pejabat sementara (Pjs) Bupati Trenggalek Benny Sampirwanto dikonfirmasi beritalima.com menyebut jika sebenarnya lonjakan jumlah pasien Covid-19 terjadi bukan hanya dari cluster Pondok Pesantren, akan tetapi disumbang pula oleh cluster baru.
“Penyumbang pasien positif Covid-19 akhir-akhir ini, selain dari cluster Pondok Pesantren yang ada di Kecamatan Durenan, ada juga yang berasal dari cluster lain,” ungkapnya, Rabu(25/11/2020).
Namun demikian, pihak Pemkab Trenggalek secara cepat telah melakukan upaya penanganan secara maksimal. Diantaranya dengan memberlakukan karantina bagi para santri yang positif Covid-19,” untuk santri yang sudah menjalani Swab Test dan diketahui positif, maka akan menjalani karantina di asrama Covid-19 Kabupaten Trenggalek,” imbuh Pjs Bupati.
Sedangkan yang belum menjalani Swab Test, lanjut dia, tetap wajib di Rapid Test dulu. Dan bagi yang reaktif, tetap diharuskan menjalani karantina di lingkungan Pondok Pesantren mereka.
“Sampai saat ini, petugas juga sudah melakukan penelusuran dugaan penularan Covid-19 dari cluster selain Pondok Pesantren, yaitu cluster kegiatan keagamaan di Kecamatan Dongko. Proses tracing dan pemeriksaan Swab terhadap kontak erat terus di kerjakan,” tandasnya.
Masih menurut pria kelahiran Kota Kediri ini, sebagai bentuk kehati-hatian untuk tracing dari cluster keagamaan di Kecamatan Dongko pihaknya sudah memberikan arahan kepada Camat maupun Kepala Desa, “Agar dilakukan karantina dirumah masing-masing dengan pengawasan Ketua RT maupun RW setempat,” ujar Benny.
Munculnya cluster keagamaan di Kecamatan Dongko ini diketahui berawal dari adanya OTG yang akhirnya dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya OTG tersebut melakukan kegiatan keagamaan di rumahnya tanpa menerapkan protokol kesehatan yang ada
“Untuk cluster keagamaan di Kecamatan Dongko, petugas sampai saat ini sudah melakukan Swab Test terhadap 46 orang yang merupakan kontak erat dari Orang Tanpa Gejala (OTG) hingga dinyatakan positif Covid-19,” jelas pejabat yang juga sebagai Kadis Kominfo Provinsi Jawa Timur ini.
Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek, Edif Hayunan Siswanto mengungkapkan untuk data pasien terkonfirmasi positif Covid-19 per tanggal 22 November 2020 berjumlah 603 orang. Dari jumlah tersebut, 396 orang diantaranya sembuh, 189 orang dalam perawatan dan 18 lainnya meninggal dunia.
“Ada 109 orang menjalani isolasi mandiri dirumah, 10 orang dirawat di RSUD, 1 orang di RS luar Trenggalek dan 69 orang menjalani isolasi di Asrama Covid-19 Kabupaten Trenggalek,” pungkas Edif. (her)