SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar dialog dengan tokoh agama dan para pengurus rumah ibadah se-Kota Surabaya, Senin (28/6/2021) malam. Dialog yang digelar secara virtual melalui zoom itu diikuti Wali Kota Eri bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dari Balai Kota Surabaya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri menyampaikan bahwa Covid-19 di Kota Surabaya dengan varian Delta, lonjakannya sangat luar biasa. Bahkan, dua minggu terakhir ini, lonjakan itu tidak bisa diprediksi, sehingga banyak keluarga besar warga Kota Surabaya yang terpapar Covid-19.
Totalnya sampai hari ini sebanyak 2.671 orang yang terpapar Covid-19, baik terkonfirmasi positif maupun yang masih menunggu hasil tes swab PCR-nya. “Ini sungguh luar biasa, bahkan jauh lebih dahsyat dari awal kejadian yang pertama,” kata Wali Kota Eri kepada tokoh agaman itu.
Menurutnya, total 2.671 orang itu kini dirawat inap sebanyak 1.489 orang, baik yang dirawat inap di rumah sakit, RSLI, maupun di Hotel Asrama Haji (HAH), kemudian sisanya sebanyak 1.182 kini menjalani rawat jalan atau isolasi mandiri. “Data ini harus saya sampaikan, tidak mungkin saya menutup-nutupi data ini. Makanya, saya nyuwun tulung (minta tolong) kepada semuanya untuk lebih waspada lagi,” tegasnya.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi, lanjut dia, Covid-19 dengan varian baru ini tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun orang tua dan bahkan anak-anak kecil juga ikut diserang. Makanya, dia juga meminta kepada tokoh agama dan pengurus rumah ibadah itu untuk menyampaikan kondisi Surabaya pada saat beribadah.
“Saya juga minta tolong jarak antar umat pada saat beribadah, tolong diberi jarak 1,5 meter, karena varian baru ini kalau kita tidak kuat, bisa langsung terpapar. Jadi, silahkan tetap beribadah, tetapi harus dijalankan protokol kesehatannya. Ini ikhtiyar kita,” tegasnya.
Selain itu, ia juga berharap kepada pengurus rumah ibadah dari semua agama itu untuk mendoakan warga Kota Surabaya yang terpapar Covid-19 supaya cepat sembuh dan Surabaya bisa segera terbebas dari Covid-19. Dia juga yakin bahwa doa dari para tokoh agama beserta umatnya itu akan diijabah oleh Tuhan yang maha kuasa.
“Kita antisipasi penyebaran Covid-19 dengan ketakwaan yang penuh dan ikhtiar yang sungguh-sungguh. Insyallah dengan ikhtiyar dan doa yang kita panjatkan, seberat apapun cobaan ini akan segera bisa dilewati. Saya yakin bahwa Tuhan tidak mungkin memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya, itu artinya kita akan bisa melewati ini semuanya ketika kita bisa bergandeng tangan,” ujarnya.
Ia juga mengaku sengaja meminta tolong tokoh agama itu karena lebih gampang didengarkan oleh umatnya masing-masing. Makanya, ia memastikan bahwa bantuan dari para tokoh agama itu akan sangat membantu Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19. “Saya titipkan Kota Surabaya kepada njenengan semuanya, insyallah dengan njenengan semuanya, Surabaya bisa terbebas dari Covid-19,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Surabaya KH Muhibbin Zuhri yang ikut dalam zoom tersebut mengatakan berbagai langkah dan upaya yang dilakukan oleh Wali Kota Eri bersama jajarannya sudah mencerminkan kesungguhan dan tanggung jawab sebagai institusi. Ia juga memastikan mendukung berbagai langkah yang telah dilakukan oleh Wali Kota Eri bersama jajarannya dalam menangani Covid-19.
“Saya juga sudah meminta teman-teman untuk melakukan qunut nazilah dan rencananya kami akan melakukan khataman Al-Quran untuk mendoakan Surabaya supaya segera terbebas dari Covid-19,” kata Muhibbin Zuhri.
Perwakilan dari Bamag Dr. Royo Haryono juga menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Wali Kota Eri beserta jajarannya. Bahkan, ia juga mengatakan bahwa berbagai upaya yang telah disampaikan Wali Kota Eri dalam dialog tersebut akan disampaikan kepada umatnya.
“Pada prinsipnya, Bamag siap mendukung. Kami juga sudah catat baik-baik yang disampaikan Pak Wali Kota, kami akan perhatikan dengan sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah,” pungkasnya. (*)