“Program ini dirancang agar selalu relevan dengan konteks lokal, karena Indonesia memiliki bermacam latar belakang budaya, ekonomi dan lainnya. Para penerima program diharapkan mampu mengetahui akar masalah pendidikan secara lokal, terutama di tingkat pembelajaran siswa dan secara inovatif mampu membuat solusi-solusi local untuk masalah lokal tersebut,” ujar Hironimus Sugi, Provincial Manager INOVASI Nusa Tenggara Timur untuk Sumba.
Kepala Dinas Pendidikan Sumba Timur, Yusuf Waluwanja berharap para peserta yang merupakan fasilitator terpilih bisa mengimbaskan hasil pelatihan ke sesama pendidik. “Kalau ke depan diperlukan, kita akan merekrut fasilitator tambahan,” tekadnya saat membuka pelatihan ini.
Pendekatan program ini, yaitu PDIA, menurut Hiro, juga relatif fleksibel. Para pendidik tidak perlu takut salah dalam mengimplementasikan pendekatan ini. “Para pendidik nanti akan diajak untuk bersama sama mengeksplorasi masalah-masalah di sekolah, melakukan sintesa, merancang kegiatan, mencoba gagasan, mengkaji ulang, merintis dan mengevaluasi terus menerus apa saja yang berhasil dan apa saja yang belum berhasil termasuk alasan akan capaian tersebut” ujarnya.
Program INOVASI di Sumba NTT dimulai pada bulan Juni 2017 sedangkan Penandatanganan MoU terkait program ini dilakukan bulan November 2017. Fase Pertama program ini akan dilaksanakan sampai bulan Desember 2019.