Atasi Stunting Lewat Safari Ramadan, Istri Bupati Trenggalek Berbagi Kreasi Menu

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Momentum Safari Ramadan dimanfaatkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, bersama Pokja-Pokja PKK untuk berbagi tips mengatasi stunting. Melalui program Sareng Masak Sama (SMS) Bu Novita, di pelataran Masjid Nurul Hidayah, Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, Senin (27/3) penggiat perempuan, anak disabilitas dan kelompok rentan itu berbagi kreasi menu simpel untuk atasi stunting.

Ditekankan oleh istri Bupati Trenggalek, pemenuhan gizi pada anak tidak harus mahal. Banyak bahan makanan di sekitar mengandung kecukupan asupan gizi cukup dengan harga yang terjangkau, contohnya ikan.

Dalam ikan sendiri terkandung 18 % protein yang terdiri dari asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kemudian kandungan lemaknya 1-20 % lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh.

Karena Trenggalek merupakan daerah penghasil ikan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Maka ini harus di manfaatkan dengan sungguh-sungguh.

Sebelum hadir pada safari Ramadhan di desa Ngepeh. Novita Hardini sempat menyapa kegiatan Mening Deh di Kecamatan Bendungan. Terlihat baik Warga yang sedang menerima layanan, hingga jajaran Pemerintah yang memberi layanan pun bahagia melihat kedatangan Perempuan cantik yang sangat aktif menyuarakan layanan-layanan yang berpihak pada masyarakat itu.

Novita hardini pun menuturkan TIGA pesan penting didalam sambutan Safari Ramadhannya. “Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK kami punya tugas yang sangat besar bagaimana kami bisa menjadi mitra terbaik bagi pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk mengentaskan angka stunting yang ada di Kabupaten Trenggalek, juga menekan pernikahan usia anak yang ada di Kabupaten Trenggalek, ” ungkap inisiator Sepeda Keren itu.

Tolong, sambungnya menambahkan “Sama-sama kita jaga saya pesan tiga hal penting anak-anak sebelum usia 19 tahun dan 21 tahun bagi laki-laki. Tolong jangan dinikahkan dulu apa alasannya. Karena mental dan fisiknya belum siap. Kedua, setiap Perempuan di desa. Peranya sangat penting. Maka tingkatkan keterampilan manajemen finansial keluarga yang baik. Moment Ramadhan menjadi kesempatan untuk kita menambah mensucikan diri. Perbanyak mengaji, tetapi jangan berfikir setiap kegiatan mengaji harus beli baju baru. Dikelola uangnya untuk kepentingan anak dan keluarga.

Ketiga, bergotong royong atasi Stunting, dengan program sekolah asuh Stunting.”
Imbuh Inisiator Uprintis Indonesia itu. (Pro/her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait