SURABAYA, Beritalima.com|
Prestasi membanggakan datang dari dari mahasiswa Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair). Ia adalah Athifa Hafizha Putri berhasil lolos dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang memberikan kesempatan mahasiswa seluruh Indonesia untuk mengenyam pendidikan di universitas top di dunia selama satu semester.
Perempuan kelahiran Jakarta bercerita bahwa mengikuti IISMA merupakan cita-cita yang ia impikan sejak lama. Ketertarikan akan hal baru menjadi salah satu dorongan untuk memberanikan diri mengenyam pendidikan di luar negeri.
Alasan Memilih Australia
Athifa memilih negara kangguru untuk studinya bukan tanpa alasan. Menurutnya, Australia merupakan salah satu negara yang safety untuk mahasiswa internasional terutama umat muslim sepertinya.
Ia menambahkan, di Australia sangat ramah dengan muslim. Meskipun tak banyak masjid atau mushola untuk beribadah, ia tak kesulitan untuk memenuhi kewajibannya sholat lima waktu. Awareness pada kaum minoritas di Australia cukup tinggi dan menyakinkan ia untuk memilih Australia sebagai tujuan studinya.
Selain itu, ia juga mudah untuk menemukan komunitas mahasiswa sesama muslim Indonesia serta makanan halal.
“Disisi lain, University of Adelaide tidak diragukan lagi untuk kualitas pendidikannya. Mengingat, University of Adelaide masuk dalam kategori Go8 universitas terbaik se Australia,” imbuhnya.
Pilihan Mata Kuliah
Athifa menjelaskan bahwa, ia mengambil empat fokus bidang mata kuliah selama di University of Adelaide. Mata kuliah tersebut adalah Managing Organisations and People, Introduction to Marketing, Opportunity Assessment, dan Using Big Data for Economic and Social Problems.
Ia menambahkan, pemilihan empat fokus studi tersebut dilatarbelakangi oleh keinginannya memperdalam keilmuan ekonomi islam serta jenjang karirnya kelak. Menurutnya, hal ini merupakan golden opportunity untuk mempersiapkan masa depannya.
“Tentunya, seusai studiku di Adelaide empat mata kuliah ini akan aku implementasikan di Unair. Karena keempat mata kuliah itu masih adanya relevansi dengan fokus bidang yang aku pelajari selama di Unair,” paparnya.
Pengalaman Berharga di Australia
Saat di University of Adelaide, Athifa sempat mengikuti kegiatan sukarelawan pada saat Open House di University of Adelaide. Selama kegiatan tersebut ia mendapat relasi luas terutama dengan mahasiswa lokal disana.
Baginya, menambah relasi merupakan hal terpenting pada masa studi di luar negeri.
University of Adelaide sangat mendukung atas kemajuan dari mahasiswa dengan menyediakan fasilitas yang memadai. Salah satunya perpustakaan 24 jam terbuka untuk mahasiswa untuk mengerjakan tugas. Konseling pun disediakan untuk mahasiswa yang mengalami mental issue atau kendala selama studi.
“Selain di kampus, salah satu hal memorable sata halal food fest di taman kota Adelaide. Aku sangat kagum dimana di negara minoritas, ia dapat merasakan aman dan senang karena masyarakat lokal suka menyapa dan chit chat dengan orang yang mereka ia temui di jalan,” pungkasnya. (Yul)