Bali, beritalima.com| – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengawali 2025 dengan gelar gerakan wisata bersih.
Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, usai mengikuti Aksi Bersih Sampah Laut, di Pantai Kuta, Bali (5/12) mengatakan Menpar Widiyanti fokus terhadap upaya peningkatan daya saing destinasi pariwisata Indonesia, setidak-tidaknya melalui dua hal, yakni kebersihan destinasi dan keselamatan wisatawan.
Program unggulan Kemenpar yang akan diluncurkan dalam waktu dekat di 2025 salah satunya, Gerakan Wisata Bersih yang sejalan dengan indikator penting Travel and Tourism Development Index (TTDI) yaitu health and hygiene sebagai elemen penting dalam sapta pesona pariwisata.
Langkah konkret program ini diwujudkan melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Gerakan Wisata Bersih, pemberdayaan masyarakat desa wisata dalam kebersihan lingkungan, dan edukasi penanganan sampah di destinasi wisata.
Utamanya daya tarik wisata di kawasan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Kemudian tiga destinasi greater penyumbang wisatawan mancanegara ke Indonesia yaitu Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau sebagai percontohan, dan secara bertahap akan menjangkau daerah lainnya di Indonesia.
Aksi Gerakan Wisata Bersih melibatkan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, maupun stakeholder termasuk mitra strategis lainnya seperti GoTo Impact Foundation, KG Lestari, Asosiasi Toilet Indonesia, dan sebagainya.
Salah satu kementerian/lembaga yang terkait dengan Kemenpar yakni Kementerian Lingkungan Hidup yang tugas/fungsinya adalah menangani permasalahan sampah. Karena itu, Kemenpar berpartisipasi dan mendukung kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut yang berlangsung di Pantai Kuta, Bali.
Karena sampah di Laut Bali disebabkan oleh angin musim Barat yang berlangsung sejak Oktober 2024 hingga Maret 2025.
“Sampah ini bukan sampah yang semata-mata memang diproduksi atau diakibatkan karena penanganan sampah di sini kurang baik. Ini lebih ke sampah kiriman atau sampah musiman. Aksi Bersih Sampah Laut di Kuta menjadi momentum karena saling menguatkan dengan program unggulan kami, Gerakan Wisata Bersih yang segera diluncurkan,” ujar Hariyanto.
Jurnalis: Rendy/Abri