Awali Tahun 2022, Bupati Trenggalek Tinjau Gelaran Vaksinasi Pelajar dan Progres Pembangunan Infrastuktur

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Di hari pertama efektif masuk kerja awal tahun 2022, Bupati Trenggalek bersama Wakilnya langsung melakukan serangkaian kegiatan, Senin (3/1/2022). Diantaranya, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Wakilnya Syah Muhammad Natanegara didampingi jajaran Forkopimda meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar kelompok usia 6 sampai 11 tahun di SDN 2 Surodakan. Itu dilakukan, setelah target vaksinasi dosis satu mencapai 70% dan lansia melampaui 60%.

Setelah itu, sasaran selanjutnya meninjau progres pembangunan ruang isolasi Covid 19 dan Instalasi Gawat Darurat Covid 19 di RSUD dr. Soedomo yang saat ini tengah berjalan. Hal ini menjadi konsen serius Bupati Trenggalek, menyusul ‘press release’ Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang menyampaikan bawaaannya varian Omicron Covid 19 telah masuk ke Jatim.

Yakni, mempercepat vaksinasi pelajar di segala kelompok umur diharapkan mampu menciptakan kekebalan komunal, sehingga Omicron dapat di kendalikan di Trenggalek pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Sementara, untuk pembangunan ruang isolasi Covid dan IGD Covid di RSUD dr. Soedomo Trenggalek, sejak awal memang diharapkan Bupati bisa dipercepat pembangunannya. Yang semula diprediksi 6 bulan masa kontrak kerja namun diharapkan ada percepatan hingga bisa selesai pada akhir Februari 2022 nanti.

“Sehingga dengan begitu ada kesiapan bila terjadi pelonjakan kasus pasca perayaan Natal dan Tahun Baru, meskipun itu suatu hal yang tidak diinginkan,” kata Bupati Nur Arifin didepan para wartawan saat meninjau progres pembangunan rumah sakit.

Bupati muda tersebut juga mengatakan, jika saat ini pembangunannya sendiri sudah mencapai sekitar 30%. Untuk penandatanganan kontrak, terjadi pada akhir Oktober 2021 lalu dan pengerjaan pondasinya dimulai bulan November 2021.

“Dan pondasi ditinggikan mulai awal Desember kemarin. Dalam tiga minggu, sudah sampai lantai 4. Ini termasuk cepat, karena di kontrak kan waktunya 6 bulan tapi kita minta akhir Februari sudah jadi. Diupayakan sudah jadi, makanya ini kejar kebut terus 24 jam,” imbuhnya.

Kemarin, lanjut Gus Ipin panggilan akrab Bupati, laporannya cuma di malam tahun baru. Kalau nanti ada peningkatan kasus, tentu ini merupakan bagian dari salah satu ikhtiar untuk mewujudkan satu sistem yang lebih ‘resilience’ (kemampuan beradaptasi) terhadap Covid. Karena ini memang di desain untuk Covid 19.

“Jadi meskipun nanti tidak ada pandemi, tetap dimanfaatkan namun bila ada pandemi kitapun masih standart,” pungkas Gus Ipin. (HWi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait