Ayo Merapat! Malam Tahun Baru Sambil Ngopi Sador Sekaligus Intip Infografis Program Desa Kaliploso

  • Whatsapp
Foto: Kepala Desa Kaliploso, Rudi Hartono. (Doc, Istimewa)

BANYUWANGI,Beritalima.com – Menyambut pergantian tahun, Desa Kaliploso menghadirkan konsep perayaan yang berbeda dan penuh kearifan lokal. Jumat (05/12/2025).

Bertajuk “Ngopi Salor” (Sambang Dolor), malam Tahun Baru yang segera akan datang dikemas sebagai ajang santai, guyub, dan menyatukan warga lintas RW melalui tradisi ngopi yang sudah menjadi budaya masyarakat setempat.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Kaliploso, Rudi Hartono, yang menggagas langsung konsep kegiatan tersebut, menegaskan bahwa momen Tahun Baru bukan hanya seremoni tahunan, tetapi ruang untuk memperkuat kebersamaan.

“Kami ingin warga Kaliploso punya wadah yang hangat, meriah, tapi tetap sederhana dan mengakar pada budaya lokal. Ngopi ini menjadi simbol kebersamaan dan kesempatan bagi warga untuk saling sambang, saling mengenal, dan saling menguatkan,” ujar Rudi Hartono.

Kegiatan “Ngopi Sambang Dolor” memiliki misi besar yaitu memperkuat hubungan antarwarga sekaligus membangun komunikasi yang lebih dekat antara masyarakat dengan pemerintah desa.

Dengan suasana hangat sambil menikmati kopi dan jajanan khas tiap RW, pemerintah desa berharap tercipta ruang dialog yang terbuka, dan penuh solidaritas. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan menggerakkan ekonomi lokal yang berbasis potensi setiap wilayah RW.

Kopi dan jajanan yang disajikan bukan hanya sajian pendamping, melainkan instrumen pengikat warga. Sambil menyeruput kopi panas dan menikmati jajanan khas buatan warga, obrolan santai, diskusi ringan, hingga penyampaian aspirasi dapat mengalir tanpa sekat.

Secara teknis, pemerintah desa memberikan subsidi 1 kilogram kopi untuk tiap RW, setara sekitar 75 cangkir, sebagai stimulan awal. Kekurangan kebutuhan kopi akan dihitung melalui sistem penjualan kupon sebelum acara dimulai. Melalui pola ini, setiap RW dapat menghitung kebutuhan sekaligus terlibat dalam pengelolaan kegiatan secara mandiri.

Para ketua RW dan RT juga melakukan konsolidasi untuk menyusun strategi acara, mulai dari persiapan, penjualan kupon, hingga pembentukan panitia lokal. Setiap RW menggali potensi jajanan khas di wilayahnya untuk dikemas dalam satu paket kupon seharga Rp10.000, berisi satu cangkir kopi dan dua jajanan yang dimasak langsung saat acara berlangsung.

Cara tersebut menghadirkan nuansa ekonomi yang hidup karena setiap RW menampilkan ciri khasnya masing-masing.

Penataan lokasi acara pun dibuat menyatu dengan kehidupan warga. Jalan desa, pekarangan, hingga halaman rumah penduduk di kawasan distrik akan dimanfaatkan sebagai titik lapak sederhana yang disiapkan oleh masing-masing RW. Meja kayu, kursi seadanya, dan penerangan tradisional akan menghadirkan suasana hangat khas pedesaan saat warga merayakan pergantian tahun bersama nanti.

Di luar perayaan malam Tahun Baru, Desa Kaliploso turut menampilkan rangkaian program pembangunan melalui infografis desa. Mulai dari penguatan ekonomi UMKM, swasembada ternak, program lingkungan bersih dan berkelanjutan, hingga atraksi-atraksi inovatif seperti Kaliploso Horti Carnival, Festival Sate, Ecogreen, dan Kaliploso Terang.

Pemerintah desa juga terus mendorong pemberdayaan melalui pelatihan pertanian berkelanjutan, transformasi digital, serta kegiatan seni dan budaya sebagai wujud komitmen menuju desa mandiri dan berdaya saing.

Kades Rudi, menegaskan bahwa seluruh program termasuk “Ngopi Salor” (Sambang Dolor) bukan hanya seremoni, tetapi bagian dari upaya panjang membangun Kaliploso sebagai desa yang kuat, rukun, dan berdaya.

“Semangat Tahun Baru nanti adalah semangat gotong royong. Dengan kebersamaan, Kaliploso bisa semakin maju,” pungkasnya.(Ron//B5)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait