JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Azis Syamsuddin mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah Indonesia menutup sementara penerbangan Indonesia–China maupun sebaliknya.
Karena itu, pemerintah China tidak perlu marah dengan kebijakan ini. Keputusan itu sangat tepat dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinyatakan sebagai darurat global.
“Kebijakan pemerintah Indonesia sangat tepat dan DPR RI mendukung sepenuhnya. Kita dorong terus pemerintah melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus yang berbahaya ini,’’ kata politisi senior Partai Golkar tersebut kepada awak media Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/20).
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, DPR memberi dukungan politik terhadap langkah pemerintah menangkal para pendatang dari mainland China untuk lakukan transit di Indonesia, penghentian pemberian visa kunjungan untuk warga negara China ke Indonesia dan penghentian impor bahan pangan, produk pangan dan minuman dari China.
Karena itu, wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Lampung itu berharap pemerintah China tidak meradang, uring-uringan atau keberatan dengan kebijakan pemerintah Indonesia ini karena sifatnya hanya sementara. “China harus menerima kenyataan ini karena pemeringah Indonesia ingin melindungi warga negaranya dari virus yang berbahaya ini.
‘’Tidak usah pemerintah China keberatan dengan adanya kebijakan itu. Dia pikir kita tidak rugi, Indonesia juga rugi, tetapi demi melindungi warga negara. pemerintah harus lakukan itu. Perlindungan terhadap warga negara itu merupakan perintah konstitusi yang harus dipenuhi pemerintah Indonesia,’’ kata Aziz.
Sebelumnya Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian mengatakan keberatan atas keputusan itu. Dia berkilah kebijakan itu bisa merugikan ekonomi Indonesia.
“Kalau ambil pembatasan seperti terhadap penukaran personal penerbangan dan perdagangan, kami sangat tidak berharap itu dampaknya. Dan itu sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan dan pariwisata Indonesia sendiri,” kata Xiao di Jakarta, Selasa (4/2).
Xiao juga mengatakan, selama ini kerja sama antara Indonesia dan China berlangsung baik. Turis dari China kerap memberikan keuntungan kepada Indonesia.
“Saya pikir Tiongkok sudah 7 atau 8 tahun berturut-turut menjadi mitra perdagangan terbesar di Indonesia. Dan Tiongkok negara kedua terbesar sumber wisatawan asing. Setiap tahun 2 juta lebih turis dari China ke Indonesia. Dan Tiongkok juga adalah salah satu sumber investasi terbesar kepada Indonesia,” ujar dia.
Menurut Aziz, pemerintah China jangan berfikir untung rugi dengan mengungkit-ungkit turis dari China memberikan keuntungan kepada Indonesia. China harus menghargai keputusan yang diambil pemerintah Indonesia dan yakinlah semua itu hanya sementara.
Karena itu,
Aziz berharap Dubes China jangan ngeyel dengan mengatakan bahwa penyebaran virus Corona belum terbukti bisa menular melalui bahan pangan dan sebagainya. Bukankah warganegara China yang menjadi korban virus ini terus bertambah?
Bukankah pemerintan China sendiri berupaya keras agar warga negaranya tidak terkena virus berbahaya ini s
ehingga tidak perlulah Dubes China mengatakan Coronavirus bisa ditularkan lewat barang-barang impor. ‘’Semua tahu, Indonesia – China merupakan dua negara bersahabat. Jadi, tak perlulah pemerintah China kecewa dengan kebijakan yang diambil Indonesia,’’ demikian Aziz Syamsuddin. (akhir)