JAKARTA, beritalima.com – Tercetusnya Komunitas sepeda, diawali dengan hobby bersepeda dan mengajak rekan – rekan hingga mengajak komunitas sepeda sejak tahun 2005, tepat 27 Agustus 14 tahun silam. Baik setiap hari maupun tiap minggu bahkan bersepeda seputar lingkungan Rt, Rw bila tidak mau berkeluyuran jauh dengan sepeda.
Demikian hal itu diucapkan Tekad Adiono, Pendiri Bernama Bike to Work Indonesia (B2W Indonesia), Selasa (27/8/2019) saat pose di depan kantor Polisi Sub Sektor Bundaran HI, Jakarta.
Lebih lanjut ditegaskan Tekad, dalam bersepeda tidak perlu beralasan polusi atau alasan lain, bersepeda ya bersepeda. Namun dalam rilisnya disebutkan, B2W lahir dari keprihatinan akan kemacetan, pemborosan energi, dan meningkatnya polusi yang berakibat pada degradasi kecerdasan dan mental manusia Indonesia.
Hal inipun ditandaskan, bahwa Jakarta terbilang macet yang luar biasa yang dapat menimbulkan polusi yang luar biasa. Dan tidak ada larangan menambah kendaraan hingga di Jakarta membuat terobosan menghindari kemacetan dengan membangun Busway, MRT, dan LRT.
“Kapan kita bergerak kapan kita berubah, kita kembalikan masing – masing. Memang udaranya Jakarta panas mau kemarau atau hujan, udaranya panas,” tegasnya.
Sementara untuk mengurangi polusi, bisa dengan menggunakan sepeda dan menggunakan busway, bila tidsk bisa bersepeda tiap hari bisa tiga hari sekali, atu menggunakan sepepda motor, motornya diparkir dimana dan melanjutkan dengan busway. Lanjutnya dalam merubah sikap untuk mengurangi polusi, tinggal melihat siapa yang paling kuat.
Dalam kaitannya dengan program Pemerintah DKI yang menyangkut polusi udara, kemacetan dan lain sebagainya. Tekad Adiono dalam komunitas sepeda ini menjelaskan tidak perlu membantu melainkan hanya senang bersepeda saja dan bisa melipat sepeda bila naik busway dan MRT, LRT.
“Ini sudah membantu pemerintah mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi dengan menggunakan LRT, MRT, Busway setelah sampai Bundaran HI dan lainnya bisa dilanjutkan dengan sepeda,” terangnya.
Sementara Tekad Adiono, tidak memikirkan jumlah komunitas melainkann hanya mengajak saja untuk bersepeda namun dalam perkembangannya telah merambah ke sendi kehidupan masyarakat, menjadi satu bersama masyarakat dan menjadi trendsetter dalam gaya hidup sehat.
“Ditinjau dari jumlah sosial media yang ikut, untuk IGnya 600 ribu, twitter 400 ribu, facebook 30 ribu, dan pengikut aktif di seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 60-an ribu pesepeda,” terang asisten Tekad Adiono.
Dalam acara tersebut, B2W Indonesia meluncurkan program-program kekinian seperti, Aplikasi Pitstop, Aplikasi Tracking, Program Bike to Literation, Kegiatan 1300 kilometer untuk Rumah Singgah Kanker Pada Anak, Donasi 100 Al Quran kepada masyarakat tertinggal di Propinsi Lampung, dan B2W Peduli Anak Negeri.
“Mustahil ini bisa terjadi tanpa sinergi dari banyak pihak. Dan, B2W Indonesia berterima kasih, khususnya media yang telah membuat gerakan ini membesar bak bola salju, memberi imbas yang semoga memberikan nilai positif pada bangsa ini,” ujar Poetoet Soedarjanto, Ketua B2W Indonesia. ddm