Caption: Bacaleg DPR RI partai Demokrat Muhammad Ali Affandi La nyalla Mahmud Mattalitti.
SURABAYA, beritalima.com|
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jatim, Muhammad Ali Affandi, saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Surabaya periode 2019 hingga 2024.
Putra sulung Ketua Umum KADIN Jatim dan mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti itu, menggantikan posisi Jamhadi yang telah habis masa jabatannya, setelah dua periode memimpin KADIN Kota Surabaya.
Pria muda yang energik bernama lengkap Muhammad Ali Affandi La nyalla Mattalitti ini, biasa dipanggil Andy Mattalitti. Agaknya Andy mulai tertarik untuk terjun ke dunia politik. Dan partai yang dipilihnya adalah Demokrat. Andy berkompetisi di DPR RI dengan Dapil Surabaya-Sidoarjo.
Seperti yang diceritakan saat Andy menghadiri acara penyerapan aspirasi masyarakat yang dihelat oleh wakil ketua DPD partai Demokrat Jatim, Dr Hartoyo SH MH di Jalan Simo Sidomulyo, Surabaya.
“Sebenarnya saya sama sekali enggak ada pikiran untuk maju di dunia politik, tetapi beberapa Minggu terakhir ini diajak komunikasi oleh Mas Emil (ketua umum DPD partai Demokrat Jatim, dan juga wakil gubernur Jatim) yang mengajak saya untuk bisa masuk ke Partai Demokrat, lalu saya berdiskusi dengan beberapa orang mentor-mentor saya dan guru-guru, terutama ibunda sama bapak, Alhamdulillah semua merestui saya untuk terjun ke politik,” terang pria berparas tampan ini.
Andy mengungkapkan bahwa dari hasil diskusi tersebut, pihaknya mengaku baru paham bahwa kebijakan politik dengan kesejahteraan masyarakat itu saling terkait, sementara Andy memang selama ini dirinya berada di bidang perekonomian dan kewirausahaan, karena itu dia berharap bahwa pengalaman tersebut nantinya bisa memberikan manfaat untuk masyarakat.
“Jadi selama ini saya berjuang di situ, InsyaAllah ke depan jika memang garis tangan saya bisa mewakili aspirasi dan mewakili konstituen dari Surabaya-Sidoarjo harapan kami bisa meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat. Rencana program-program saya tentunya sudah kita pikirkan dengan matang,” sambungnya.
“Pertama saya ingin kita merepresentasikan dari kaum milenial sama generasi Z jadi komunitas-komunitas, lalu pergerakan-pergerakan. Anak muda saat ini bisa terwakili aspirasinya melalui representasi kaum melineal maupun generasi Z di legislatif. Pengalaman di sektor ekonomi ya paling tidak itu nanti insyaallah bisa meningkatkan perekonomian khususnya di Kota Surabaya dan Sidoarjo,” paparnya.
Bagaimana caranya, tentunya kebijakan-kebijakannya harus berpihak kepada masyarakat, tidak melulu berpihak kepada ekonomi makro, tapi bagaimana ekonomi mikro kita berbicara mengenai kualitas. Kita berbicara mengenai rasa, Karena rasa itu tidak mungkin bisa dibohongin.
“Yang kedua kita ingin anak-anak muda ini juga enggak bisa apatis terhadap politik, karena penentu kebijakan ke depan hanya melalui kebijakan-kebijakan politik. Sebagai contoh kemarin ada Perpu yang sudah menjadi UU Ciptaker, nah dampaknya seperti apa terhadap masyarakat, terhadap kaum-kaum muda itu juga harus ada edukasi politik,” lanjutnya.
Andy menambahkan, dirinya harus bisa bagaimana caranya mengedukasi masyarakat supaya paham apa sih dampaknya terhadap kebijakan-kebijakan seperti ada isu-isu tentang kearifan lokal, kemajemukan dari bangsa Indonesia, khususnya di Jawa Timur, karena Jawa Timur sendiri sangat majemuk dan representasi dari Indonesia.
“Jadi dari saya program-programnya nanti InsyaAllah lebih merepresentasikan kaum pemuda, karena anak-anak muda kan jumlahnya mencapai 54% jadi sekitar 107 juta orang. Ini merupakan bonus demografis. Dengan adanya bonus demografi otomatis angkatan kerja kita kan naik, sementara di lain sisi perusahaan-perusahaan ini efisiensi dengan adanya digitalisasi. Ini kan kalau misalkan anak-anak muda enggak ada penyerapan bisa menjadi pengangguran massal. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan suatu kebijakan, sebuah afirmative action yang bisa mendorong masyarakat untuk bisa berwirausaha menjadi entrepreneur. Ibu-ibu pun punya usaha dengan membuka lapangan pekerjaan, InsyaAllah ke depan kita fokus ke sana. Mohon doanya dan itu harus bareng-bareng, enggak bisa saya aja, enggak bisa pak Hartoyo saja, dan ini harus bergerak serentak. Makanya kemarin kita menginisiasi ada gerakan bareng Mas Andi gitu, jadi ngopi bareng Mas Andi, diskusi bareng Mas Andi menyelesaikan permasalahan-permasalahan di lapangan bareng Mas Adi,” tukasnya.
Andy berharap, generasi Z itu tidak dijadikan pasar oleh komunitas-komunitas, oleh partai-partai politik, sedangkan tujuan kita gimana caranya mereka itu menjadi subjeknya, mereka harus paham, mereka harus turut partisipasi aktif, karena mereka ini akan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa depan ketika Indonesia 2045 nanti. Nah kita yang generasi milenial sudah umur 50, harus memikirkan bagaimana jalan untuk generasi Z sebagai tongkat estafet kepemimpinan.
“Ini bisa membawa Indonesia untuk bisa lebih baik, enggak usah ngomong Indonesia, Jawa Timur lebih baik, atau kalau enggak bisa ya menjadikan Surabaya lebih baik,” pungkas Bacaleg DPR RI tersebut.(Yul)