JAKARTA,beritaLima.com – Bau dan kotor adalah stigma yang kerap kita dengar bila berbicara tentang sampah. Sementara sampah dan Pemulung bak dua simpul yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Bicara sampah tidak terlepas dari Pemulung dan bicara Pemulung pasti ada sampah.
Ratusan bahkan ribuan ide intelek pernah kita baca dalam bentuk proposal tentang bagaimana penanggulangan sampah atau objeknya. Namun rasanya hanya seper sedik organisasi yang mengurus subjeknya alias manusia (Pemulung).
“Muhammad Baedowy” Pengusaha sukses peraih sejumlah penghargaan nasional yang berkecimpung didunia sampah angkat bicara.
Hadir di acara Sosialisasi hukum untuk Pemulung di Bantargebang pada Selasa(27/10) yang dilaksanakn oleh PeLSIM mengatakan, “ 20 tahun saya berkecimpung di dunia Persampahan dan banyak organisasi yang didirikan, namun baru hari ini saya menemukan organisasi yang berbeda. Biasanya mereka mengurus sampah atau objeknya sementara PeLSIM sangat jelih, mereka mengurus manusianya, Subjeknya dalam hal ini Pemulung.
Bicara sampah dengan stigma kotor dan bau, menurut pria yang selalu tampil mengenakan topi, “yang harus di kerjakan adalah karakter manusianya. Harus kuat, yang dibarengi dengan ekonomi yang kuat. Mohon maaf.!! Biasanya orang mencuri kerena lapar, makanya untuk menghilangkan stigma itu harus kuat di ekonominya.
Karena sebetulnya lanjut Om Baedowy, Kefakiran itu mendekatkan kepada Kekafiran dan orang lapar pasti kesampingkan nilai-nilai agama, dan PeLSIM hadir untuk menjawab itu, dengan memberikan mereka pemahaman hukum dan ekonomi sehingga mereka bisa tenang dalam bekerja dan beribadah, harapnya.
Sementara itu, arti PeLSIM sendiri bagi seorang Baedoway adalah seorang pengusaha membutuhkan organisasi yang gunanya menggabungkan segala potensi yang ada. “ Bagi kami pengusaha, hadirnya organisasi seperti ini sangat baik. Karena, tidak bisa pengusaha bicara secara pribadi atau individu”.
Gunanya organisasi itu, mengabungkan segala potensi yang ada. Dan hadirnya PeLSIM hari ini dapat memberikan wadah: bersatunya para pengusaha, Para pelaku, Para penggiat dan korban lingkungan semua bisa bersatu.
Dan PeLSIM hadir sebagai organisasi yang solutif bukan nyiyir, yang sibuk membicarakan masalah tapi tidak punya solusi.tutupnya.