YOGYAKARTA, Beritalima.com|
Kader-kader PDI Perjuangan memiliki tanggung jawab ideologis untuk turut serta dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan memberikan kesempatan bagi kaum perempuan untuk bisa turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.
Oleh sebab itu, selaku insan yang telah malang-melintang didunia perkoperasian, Dr Sri Untari MAP berbagi pengalaman dalam rangka membekali kader-kader perempuan PDI Perjuangan Yogyakarta agar bisa menjadi pelopor pemberdayaan kaum perempuan di wilayahnya masing-masing,
“Perempuan adalah guru bagi anak kita, mengatur keuangan keluarga. Ketahanan ekonomi keluarga akan terwujud ketika tiga hal ini mampu untuk dikuasai,” terang Sri Untari dalam paparannya pada kegiatan Pendidikan Kader Perempuan yang diselenggarakan DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Melalui koperasi, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut menyebutkan bahwa pihaknya telah mencetak puluhan ribu perempuan yang mandiri. Sebagai implementasi dari poin kedua dalam Trisakti Bung Karno, Berdikari Dibidang Ekonomi. Melui jalan koperasi inilah, Untari membumikan ajaran dan cita-cita Bung Karno dalam karya hidupnya sehari-hari.
“Karena koperasi berperan penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, berdasarkan kepada asas kekeluargaan, self help-mutual help. Jadi saya sangat concern di situ, bagaimana perempuan bisa mandiri itu melalui wadah koperasi,” sambungnya.
Selama dia memimpin sebagai Ketua Umum Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang – Jawa Timur melalui penerapan Sistem Tanggung Renteng telah memperoleh beragam penghargaan dan pengakuan dari berbagai pihak.
Bahkan oleh Pemprov Jatim pada saat kepemimpinan Gubernur Soekarwo, sistem tersebut telah diduplikasi untuk membentuk ribuan Koperasi Wanita di setiap desa.
“Maka tidak mengherankan ketika Indeks Pembangunan Gender Jawa Timur itu tinggi, mencapai angka 93 persen,” tandasnya.
Secara nasional berdasarkan data BPS tahun 2020, perempuan telah menyumbangkan sebanyak 37,26 persen dari PDB Indonesia. Maka dari itu, Untari mendorong agar perempuan dapat terus diberikan ruang agar bisa bersama-sama dengan laki-laki memajukan kehidupan Bangsa Indonesia.
Terlebih 5 dari 17 poin dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang bersinggungan erat dengan Kaum Perempuan. Hal ini dapat dicapai melalui koperasi-koperasi wanita yang mampu menjalankan jatidiri koperasi secara konsisten.
Tidak berhenti sampai disitu, dalam kiprah kepartaiannya semangatnya untuk berkoperasi tidak pernah pudar. Berdirinya Koperasi Megabhakti kemudian disusul dengan inisiasi peluncuran Payment Gateway Megapay tidak dapat dilepaskan dari andil Untari.
“Maka hubungan pemberdayaan perempuan dengan efek elektoral itu sangat erat sekali dan saya sudah membuktikannya sendiri. Sehingga kita punya kelompok yang kita bina, tidak hanya secara politik dan sosial, tapi juga berbicara secara ekonomi,” pungkas Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut.
Bahwa PDI Perjuangan selaku partai politik terbesar di Indonesia turut memiliki andil dalam upaya memberdayakan kaum perempuan. Inisiasi Megapay, diharapkan mampu menjadi platform yang bisa membantu pelaku UKM dan Koperasi perempuan diera digitalisasi.(Yul)