Bahas Kondisi Aceh, Keturunan Raja Raja Sembilan Negeri Berkumpul

  • Whatsapp

ACEH, beritalima.com-Pertemuan keturunan Raja Raja Aceh di kabupaten Bireuen membahas situasi Aceh kedepan, hal tersebut dikatakan Ketua Dzuriyat Raja Sembilan Negeri Kesultanan Aceh Darussalam Raja Saifullah Salah satu keturunan Raja Meurehom Daya kepada media ini.

Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai contoh sejak ratusan tahun lalu untuk dikenang kembali, seperti saat awal kepemimpinan Ali Mughayat Syah, Saat itu Aceh masih memiliki beberapa kesultanan (negara), mulai dari kerajaan Tamiang sampai kerajaan Trumon. Kemudian disatukan oleh Sultan Ali Mughayat Syah hingga berhasil menjadikan Aceh kuat.

Ketua Himpunan Dzurriyaat Sembilan Negeri Kesultanan Aceh Darussalam, Yang Dipertuan Agung Sultan Saifullah Alaiddin Ri’ayat Syah atau yang biasa disapa Raja Saifullah mengukuhkan YM.Teuku Raja Iskandar sebagai perwakilan Raja Kerajaan Peusangan wilayah Kesultanan Samudera Pasai dalam acara resmi yang dihadiri para Raja dan Dzurriyaat Sembilan Negeri Kesultanan Aceh Darussalam di Hotel Matang Raya jalan Banda Aceh – Medan, Matang Gelumpang, Peusangan Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh

“Yang Dipertuan Agung Sultan Saifullah Alaiddin Ri’ayat Syah mengharapkan moment ini menjadi awal kebangkitan para Dzurriyaat Kerajaan Peusangan di wilayah Kesultanan Samudera Pasai untuk meneruskan perjuangan para Endatu.

Acara Penobatan Teuku Raja Iskandar sebagai Raja Kenegerian Peusangan wilayah Kesultanan Samudera Pasai ini dihadiri oleh Teungku Irwansyah dari Kerajaan Tamiang Kenegerian Benua Raja, Kesultanan Peureulak
Dihadiri oleh Habib Mu’adzin Al Mahdali dari Kenegerian Pedawa Rayeuk,

Kerajaan Jeumpa dihadiri oleh Ketua Himpunan Dzurriyaat
Tgk. Jailani, Kerajaan Pedir dihadiri oleh Teuku Raja Iskandar Pakeh (Raja Pedir) dan Dzurriyaat Raja Pedir T.Syahrul Feri dengan Gelaran Datok Syahbandar, Kenegerian Meureudu dihadiri Teuku Barzaini, Kesultanan Linge dihadiri Waris Raja Linge Zamaluddin Syah, Kesultanan Tanah Nata dihadiri oleh Teuku Nasruddin dari Kenegerian Kuala Batu, dari Kenegerian Seunagan dihadiri Teuku Firza dan Teuku Rahmad Raja Muda, dari Kenegerian Simeulue dihadiri Sutan Rene Arminsyah serta Tgk.Muhibbuddin Al Bayani, Mufti Sembilan Negeri Kesultanan Aceh Darussalam dan YM.Abu Ja’far, ulama dari Pantai Barat Selatan.

Acara ini dihadiri juga oleh Ketua Yayasan Alhikmah 9779 Indonesia dan antar bangsa YM.Bambang SY sebagai Kerabat Diradja Sembilan Negeri Kesultanan Aceh Darussalam.

Sementara tambah Saifullah ada juga hadir, TG.KRM.Fekri Juliansyah bin Muslim, Ketua Umum Himpunan Dzurriyaat Raja Sultan se Nusantara menyambut baik adanya acara penobatan Pewaris Kerajaan Peusangan sebagai tonggak kebangkitan para Dzurriyaat di wilayah tersebut.

“Ini tonggak kebangkitan Dzurriyaat Peusangan Wilayah Kesultanan Samudera Pasai baik dalam mengawal Tatanan Adat dan Budaya maupun kebangkitan ekonomi para Dzurriyat Kerajaan Peusangan, tegas Dzurriyaat ke-12 Sayyid Maulana Fadhlullah Al Khan atau Fatahillah dari Kerajaan Samudera Pasai ini.

Setelah acara penobatan YM.Teuku Raja Iskandar sebagai Pewaris Kerajaan Peusangan wilayah Kesultanan Samudera Pasai rombongan melanjutkan perjalanan ziarah ke makam Tgk.Chik Awee Getah atau Syaikh Abdurrahim Bawarith al-Asyi bin Syaikh Jamaluddin al-Bawaris dari Zabid Yaman, ulama besar di Abad ke-13

“Bangkitnya Keturunan Raja raja yang ada di sembilan Negeri ini untuk memperkenalkan kepada Bangsa Aceh yang selama ini sudah tidak peduli lagi terhadap sejarah Aceh yang benar.

Kita juga telah mengirimkan utusan atau berita ke beberapa Negara sahabat, seperti Kerajaan Oman, Kerajaan Ottoman, kerajaan Maroko, Kerajaan Portugal, dan Negara- Negara atau kedaulatan di Nusantara kita akan menjalin hubungan silaturahmi,” kata Teuku Raja Saifullah,”(amir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait