Oleh:
DR. dr. Robert Arjuna FEAS*
Masih segar dalam ingatan kita bahwa kasus kebakaran di lembaga permasyarakatan Tangerang yang menghaguskan 49 Narapidana ,sesuatu yang sangat sedih dalam kehidupan kita dan juga Masih ingatkah kejadian merenggut nyaws 11 orang dalam satu keluarga di Jl. Martapura Medan, salah satu adalah temanku waktu di SMA , Saat mamanya pergi ke Pasar beri sarapan ,pintu depan rumah di bawa dan digembok rapi karena dianggap dekat dan singkat cepat,tak tahu sewaktu beramgkat rumahnya tiba terbakar dan mereka tak bisa keluar sehingga sekeluarganya mati kebakaran menghirup udara atau uap terbakar ada yang dibak mandi atau dikolam air mandi lainnya di kamar wc,kejadiaan ini memang memicu suasana pilu kita bahwa luka waktu kebakaran itu dahsyat bisa membuat kematian orang.
Berita headline yang mematikan 49 narapidana di lapas Tangerang I menghebohkN setiap orang bahkan sampai ke seantoro dunia,semua orang terkejut kenapa kebakaran yang bisa merenggut 49 narapidana di penjara mungkin yang pertama terjadi di Indonesia
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan, dari 49 korban tersebut, sebanyak 39 orang merupakan warga negara Indonesia (WNI).dan Ada dua orang WNA. Satu warga negara (WN) Portugal dan satu WN Afrika Selatan Dia menambahkan, dari 49 napi itu, satu orang merupakan narapidana kasus pembunuhan, satu orang napi terorisme, dan yang lainnya napi kasus narkoba
Kebakaran memang api membesar tapi bahan yang dibakar itu mengeluarkan asap karbondioksida yang merupakan racun bagi manusia, manusia membutuhkan oksigen bukan carbodioksida yang merupakan racun bagi kita selain itu kepanasan api yang akan membuat kita kekurangan cairan elektrolit tubuh ,kita akan dehidrasi berat yang merupakan ancaman betul bagi nyawaKematian dalam sebuah peristiwa kebakaran bisa terjadi karena berbagai macam sebab. Berikut ini sebagian di antaranya.:
1. Trauma inhalasi :paling banyak dalam peristiwa kebakaran. Hawa panas yang terhirup bisa memicu cedera serius pada saluran napas bagian atas.Cedera juga bisa disebabkan oleh partikel karbon yang mengendap di saluran napas. Jelaga yang mengendap bisa memicu iritasi serta refleks bronkokonstriksi atau penyempitan saluran napas
2. Keracunan asap Salah satu yang paling dikenal adalah karbon monoksida (CO), yang berkompetisi dengan oksigen (O2) dalam mengikat hemoglobin (Hb) dalam darah. Bersama hemoglobin, karbon monoksida membentuk senyawa karboksihemoglobin (HbCO). Pada kadar di atas 70 persen, senyawa tersebut bisa berakibat fatal. Senyawa beracun lainnya yang juga bisa berdampak serius antara lain hidrogen sianida (HCN), salah satu gas beracun yang sangat mematikan. Gas aldehida yang terbentuk dari material plastik maupun karet saat terbakar juga bisa memicu keracunan.
3. Dehidrasi :Hidrasi atau keseimbangan cairan tubuh sangat vital bagi korban luka bakar. Penanganan luka bakar di rumah sakit biasanya dilakukan secara simultan dengan pemberian terapi cairan melalui infus, yang diperhitungkan dengan cermat berdasarkan derajat luka bakar serta berat badan pasien.Maka kita harus waspada jangan sembrono atas hal ini bila hendak mau keluar kunci pintu dititipkau keluar kunci pintu dititipkan psada orang rumah n ang dipercayai ,jangan bawa kelua setiap waktu yang tanpa kesadaran kita,mari bekerja sikap yang santun,bila kita berhati hati akan menyelamatkan orang banyak, semoga!
RobertoNews 1546《14.9.22(08.00)》
• Praktisi Dokter dan Penulis Ilmu Kesehatan