Bahaya Ketagihan Obat Penenang?

  • Whatsapp

Oleh:
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Mbak Anna yang tiap mwlam harus menelan obat penenang baru bisa tidur nyenyakmkalau tidak gelisah amat begitu pula Pak Samin yang bekerja pada akuntan publik dengan berbwgai macam problem dia harus minum obat penenang baru bisa bekerja, memang ! Di zaman now dengan ketegangan dan pressur tinggi obat oenenang merupakan jawabannys,mari kita bahas!
Di era Melineal kehidupan manusia semakin stress dan tegang,susah tidur ,jantung debar keringatan basah, kebinggungan emosi tinggi ,mudah tersinggung tukang marah sesaat masuk kerja di kantor maupun di rumah.menyebabkan orang tidak terlepas dari penggunaan obat golongan penenang,ada yang jadi pecandu atau ketergantungan pada jenis obat penenang bahkan digunakan sebagai obat bunuh diri.
Pada medio 1930 Dr. Leo Sternbach dari Kraków, Polandia menemukan obat Benzodiazepam dalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan untuk mengobati orang yang mengalami mania.bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa masalah tidur tertentu
Benzodiazepin umum digunakan sebagai obat sedasi pada delirium akut. (Delirium adalah sindrom klinis yang ditandai dengan kebingungan yang berfluktuasi, berkurangnya kewaspadaan, dan menurunnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar yang diakibatkan oleh penyebab organik atau metabolik yang mendasarinya.)
Obat golongan benzodazepin yang bekerja lama seperti diazepam umumnya dipakai untuk mengatasi ansietas (kepanikan) Sedangkan golongan benzodiazepin yang bekerja lebih singkat seperti temazepam umumnya digunakan sebagai preparat hipnotik

Mekanisme Kerja
Benzodiazeepin memperantai kerja asam amino GABA (Gamma Amino Butyric Acid), neurotransmiter inhibisi utama di otak. Karena saluran reseptor GABA dengan selektif memasukkan anion klorida ke dalam neuron, aktivasi reseptor GABA menghiperpolarisasi neuron sehingga terjadi inhibisi. Benzodiazepin menimbulkan efeknya dengan terikat ke tempat khusus di reseptor GABA.Peningkatan GABA yang terikat pada reseptor meningkatkan frekuensi membuka terkait kanal ion Cl-, sehingga memperkuat efek penghambatan potensial aksi

Benzodiazepin berhubungan dengan reseptor GABA.bertindak untuk meningkatkan efek penghambatanGABA pada sistem saraf dengan mengubah reseptor yang mengikat GABA.Dalam penelitian pada hewan, ditemukan penggunaan benzodiazepin kronis menghasilkan pergeseran karakteristik titik toleransi mengambarkan gejala kecanduan klasik seperti kecemasan dan kejang ketika pengobatan dihentikan.

Manfaat Benzodiazepam
1. Gangguan kecemasan
2. Gangguan Kejang
3. Gangguan tidur
4. Gangguan Suasana
5. Gangguan gerakan

EFek samping
The Clinical Practice Guideline for Postoperative Delirium in Older Adults merekomendasikan bahwa benzodiazepin tidak boleh digunakan sebagai pengobatan Beberapa laporan telah menyatakan bahwa benzodiazepin secara signifikan meningkatkan risiko delirium. Pedoman saat ini juga menemukan korelasi antara penggunaan benzodiazepin dan peningkatan delirium pascaoperasi.

Efek samping yang paling sering dialami adalah mengantuk, pusing, dan gangguan konsentrasi. ‘Efek paradoks’ dapat terjadi, termasuk lekas marah, impulsif, dan kejang. Depresi pernapasan adalah efek samping benzodiazepine yang jarang tetapi sangat berbahaya dalam pengobatan jangka pendek. Satu hal yang perlu dicermati, benzodiazepin sendiri secara umum justru dapat memicu atau memperburuk delirium dan tidak dianjurkan diberikan kepada usia lanjut bisa menyebabkan gagal pernafasann.

Golongan benzodiazepin
alprazolam,bromazepam,chloridazepoxide,clobazam,clonazepam,clorazepate. diazepam,estazolam flunitrazepam,flurazepam,halazepam,ketazolam,loprazolam,lorazepam,lormetazepam,medazepam
midazolam,nitrazepam,oxazepam,prazepamquazepamtemazepam,triazolam

Himbauan & Saran
1. Benzodiazepin jenis long acting (diazepam, chlordiazepoxide) lebih disarankan daripada yang short acting. Efek samping yang paling sering dialami adalah mengantuk, pusing, dan gangguan konsentrasi. Satu hal yang perlu dicermati, benzodiazepin sendiri secara umum justru dapat memicu atau memperburuk delirium.
2. Benzodiazepine pada delirium perlu dipertimbangkan risiko dan manfaatny,sebab itu penting untuk mendiskusikan tujuan perawatan dengan keluarga pasien. Penggunaan benzodiazepin yang rasional mengharuskan dokter untuk meresepkan obat dengan dosis dan indikasi yang tepat.
Demikian ulasan singkat tentang obat golongan penenang kiranya bermanfaat membantu wawasan pengetahuuan dan Hidup Sehat bersama Robberto, tetap semangat dan patuhi protokol kesehatan!
RobertoNews 1536《3.9.22(07.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait