Bahayakah Hepatitis B ?

  • Whatsapp

Oleh:
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Keluarga Pak Syarifuddin sebanyak 5 orang semua menderita Hepatitis B, Pak Syarifuddin sendiri melakukan suntikan obat interferon sebanyak 20 vial lebih, diampuni sembuh dari Hepatitis B tapi rambut rontok botak akibat interferon ,lainnya tak diobati sembuh sendiri dengan antigen positif lain dengan Pak Salim yang dibiarkan karena tak punyai biaya mengobati ,penyakit bertambah parah kurus kasut liter bengkak perut berisi air yang disebut Asites, oleh dokter bilang mengurus ke kanker hati. Beda dengan Si Kelvin ti gagal di Tanjung Balai Karimum rajin minum obat selama 4 tahun ,HepatitisB (HbsAg negatif) dan anti HbsAg positif.

Infeksi virus hepatitis B (VHB) masih merupakan masalah besar di Indonesia karena prevalensinya tinggi dan risiko komplikasi-komplikasinya. Di daerah dengan endemik tinggi seperti di Negara kita, infeksi hepatitis B biasanya terjadi melalui infeksi perinatal (penularan ibu hamil-anak) atau pada awal masa anak-anak. Sebagian yang lain penderita hepatitis B diketemukan secara tidak sengaja pada saat test kesehatan, skrening transfusi darah, atau pada saat cek up kesehatan untuk bekerja. Paparan infeksi hepatitis B dapat menyebabkan hepatitis akut, hepatitis “fulminan” (berat), dan hepatitis kronis yang akan berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati. Kasus hepatitis B akut tidak terlalu sering dijumpai dalam praktek dokter sehari-hari. Berbeda dengan kasus hepatitis A yang banyak dijumpai pada “musim” dan saat-saat ini, karena mudahnya penularan melalui makanan dan minuman yang tercemar virus hepatitis A.

Hepatitis B adalah peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Virus ini dapat menular melalui hubungan seksual atau berbagi jarum suntik.bInfeksi hepatitis B umumnya tidak bertahan lama dalam tubuh penderita dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diobati. Kondisi ini disebut infeksi hepatitis akut atau hepatitis B akut. Namun, infeksi hepatitis B juga bisa menetap dan bertahan dalam tubuh seseorang atau menjadi kronis.Infeksi hepatitis B kronis dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti sirosis atau kanker hati. Oleh karena itu, penderita hepatitis B kronis perlu melakukan kontrol secara berkala ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan deteksi dini bila terjadi komplikasi.

Hepatitis B merupakan penyakit hati menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ini merupakan salah satu tipe dari banyak virus yang menyerang hati. Ada 2 bentuknya, yaitu:
1. Infeksi virus hepatitis B akut: penyakit sementara. Terjadi selama 6 bulan pertama setelah seseorang terpapar HBV. Infeksi akut dapat menyebabkan infeksi kronik meski tidak selalu.
2. Infeksi virus hepatitis B kronik: penyakit jangka panjang. Terjadi ketika virus tetap bertahan dalam tubuh seseorang.

Hepatitis B adalah penyakit infeksi yang sering terjadi dan disebabkan oleh virus Hepatitis B. Virus ini menyerang hati, menyebabkan peradangan dan menimbulkan terjadinya gejala penyakit. Infeksi Hepatititis B dapat terjadi secara berkepanjangan/kronis maupun tiba-tiba/akut. Infeksi yang berkepanjangan/kronis dapat menyebabkan pengerasan/sirosis hati dan kerusakan hati yang berat.

Berdasarkan World Health Organization, lebih dari 200 juta orang terkena penyakit ini di seluruh dunia. Di beberapa area di dunia, misalnya Afrika dan Asia, angka infeksi telah tercatat sebesar 10% dari populasi. Kondisi ini khususnya terjadi pada pasien yang terinfeksi pada usia muda. Mendekati angka 90% pasien yang mendapatkan infeksi selama bayi dan 30-50% pasien yang mendapatkan infeksi sebelum usia 5 tahun akan menjadi Hepatitis B kronis pada usia yang lebih tua. Lebih dari 70% pasien mati karena gejala dan komplikasi infeksi Hepatitis B setiap tahunnya.
Sebelum kita membahas Hepatitis B , Anda harus jenazah dulu parameter Hepatitis sebagai berikut:
1. HbsAg positif pertanda sedang terinfrksi Hepatitis B
2. Anti HbsAg positif adalah pertanda sudah ada antibodi terhadap Hepatitis B
3. Anti Hbc positif petanda anda sudah lama terinfeksi Hepatitis B
4. HbeAg positif petanda anda lagi diserang hepatitis B dan sudah sampai ke liver.
5. Anti HbeAg positif petanda anda bebas terserang hepatitisB di kjver dan mempunyai anti bodo mencegahnya
6. Anti Hbv positif petanda hepatitis B menjelma ke Hepatitis C
7. AFP positif petanda jadi kanker hati.

Penyebab
Hepatitis B terutama disebabkan oleh virus Hepatitis B, yang juga dikenal sebagai HBV. Virus ini dapat bertahan selama 7 hari diluar tubuh, pada periode tersebut, virus dapat menginfeksi pasien.

PENULARAN
Penularan virus adalah melalui
1. DARAH,
A. artinya berpindah dari orang yang satu ke yang lainnya melalui adanya paparan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Pada umumnya penularan adalah melalui transfusi darah dengan darah yang terinfeksi,
B. Terkena jarum suntik atau penggunaan jarum suntik secara berulang yang sering terjadi pada pengguna obat-obatan terlarang,
2. KONTAK SEKSUAL
dengan seseorang yang terinfeksi, dan penyebaran dari ibu ke anak (penyebaran menurun). Jika tidak dilakukan penanganan, ibu yang terinfeksi memiliki 20% resiko menularkan virus ke bayinya selama proses melahirkan.

Berbagai strategi pencegahan telah dilaksanakan di seluruh dunia untuk mencegah penularan virus. Hal tersebut meliputi penapisan produk darah selama donor darah, strategi suntik yang aman, pembuangan limbah jarum bekas pakai yang baik, dan penggunaan perlindungan sawar (kondom) saat melakukan hubungan seksual.

FAKTOR RESIKO HEPATITIS B
Ada banyak faktor yang bisa m3eningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, di antaranya:
1. Melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang tanpa menggunakan pengaman.
2. Menggunakan satu jarum yang sama saat injeksi obat.
3. Melakukan hubungan intim dengan sesama jenis.
4. Tinggal dengan pengidap hepatitis B kronik.
5. Bayi yang dilahirkan oleh ibu pengidap hepatitis B.
6. Bekerja pada area yang terpapar dengan darah manusia, misalnya tenaga kesehatan.
7. Bepergian ke daerah yang tinggi akan infeksi HBV seperti Afrika, Asia Tengah dan Asia Tenggara serta Eropa Timur.

GEJALA HEPATITIS
Pada banyak kasus pengidapnya tidak mengalami gejala yang berarti. Gejala lebih umum muncul pada anak-anak di atas 5 tahun dan orang dewasa, dalam waktu 2-5 bulan setelah terinfeksi. Berikut ini beberapa gejala umum yang dialami:
1. Urine berwarna kuning gelap.
2. Diare.
3. Rasa lelah berlebihan.
4. Demam ringan.
5. Feses berwarna pucat.
6. Nyeri sendi.
7. Kehilangan selera makan.
8. Mual atau muntah-muntah.
9. Sakit perut.
10. Penyakit kuning.
11. Ruam.
12. Pembuluh darah terlihat seperti laba-laba pada kulit.

DIAGNOSA HEPATITIS B
1. Tes darah. Prosedur ini dapat mendeteksi tanda-tanda virus di tubuh dan mengetahui sejauh mana infeksi dialami.
2. USG hati. Prosedur ini disebut dengan elastografi. Tujuannya untuk mengetahui separah apa pengidap mengalami kerusakan hati.
3. Biopsi hati. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel kecil hati untuk memeriksa kerusakan hati. Prosedur dilakukan dengan memasukkan jarum tipis melalui kulit ke dalam hati untuk mengambil sampel jaringan.

PENGOBATAN HEPATITIS
1. Obat antivirus. Pemberian obat dapat membantu melawan virus dan memperlambat kemampuannya untuk merusak organ hati
2. Injeksi interferon. Pemberian obat ini tidak disarankan pada wanita hamil, karena dapat memicu efek samping berupa mual, muntah, kesulitan bernapas, dan depresi.
3. Transplantasi hati. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat hati yang rusak dan menggantinya dengan hati yang sehat.

KOMPLIKASI HEPATITIS B
1. Jaringan parut pada hati (sirosis). Peradangan yang terkait dengan infeksi hepatitis B dapat menyebabkan jaringan parut hati yang luas (sirosis), yang dapat mengganggu kemampuan hati untuk berfungsi.
2. Kanker hati. Orang dengan infeksi hepatitis B kronis memiliki peningkatan risiko kanker hati.
3. Gagal hati. Gagal hati akut adalah suatu kondisi di mana fungsi vital hati terhenti. Ketika kondisi ini terjadi, transplantasi hati diperlukan untuk mempertahankan hidup.
4. O1rang dengan hepatitis B kronis dapat mengembangkan penyakit ginjal atau radang pembuluh darah.

PENCEGAHAN :
Pemberian vaksin sangat disarankan untuk mencegah penyakit. Vaksin hepatitis wajib diberikan pada bayi, juga orang-orang yang berisiko tinggi terkena infeksi atau komplikasi dari penyakit. Berikut ini beberapa golongan yang perlu melakukan vaksinasi:
1. Bayi yang lahir dari ibu pengidap hepatitis B.
2. Keluarga dekat dan pasangan seksual pengidap.
3. Orang yang bepergian ke Afrika, Asia Timur dan Tenggara, serta Kepulauan Pasifik
4. Keluarga yang mengadopsi atau mengasuh anak dari negara berisiko tinggi.
5. Orang yang menggunakan jarum suntik bersamaan.
6. Orang yang sering berganti pasangan seksual.
7. Pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria.
8. Orang yang bekerja di fasilitas kesehatan atau laboratorium.
9. Orang dengan penyakit hati kronis.
10. Orang dengan penyakit ginjal kronis.

Infeksi Hepatitis B dapat dipastikan dengan tes darah yang dikenal dengan panel Hepatitis. Dengan tes ini, Dokter Anda dapat memastikan apakah Anda terinfeksi virus, atau apakah sedang berkembang antibodi di tubuh Anda untuk melawannya, atau Anda dapat menularkan penyakit. Jika Anda terinfeksi dengan Hepatitis B, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar albumin dan parameter perdarahan. Tes fungsi hati, pengambilan contoh jaringan hati (biopsi) biasanya juga dilakukan untuk memastikan kerusakan yang disebabkan virus tersebut.

Infeksi tiba-tiba/akut oleh Hepatitis B biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dan hilang dalam beberapa minggu. Anda harus makan makanan yang sehat dan bergizi dan banyak beristirahat untuk mempercepat fase pemulihan. Hati akan kembali normal beberapa bulan setelah infeksi akut. Disisi lain, Hepatitis B berkepanjangan/kronis, harus diobati dengan anti virus, misalnya tenofovir. Obat ini dapat mengurangi jumlah virus, menghambat jalannya penyakit, dan meningkatkan daya tahan. Suntikan interferon mungkin juga dapat dilakukan. Interferon adalah obat yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pengobatan ini akan membantu meminimalkan peradangan hati, namun juga dapat menyebabkan beberapa efek samping. Pasien pada tahap akhir penyakit, khususnya pasien yang telah menjadi sirosis, mungkin memerlukan cangkok hati.
Demikian agar dimaklumi,sekilas info, semoga bermanfaat
RobertoNews 1453《14.6.22(05.30)》
• Praktis Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait