Bahayakah Kanker Payudara ?

  • Whatsapp

Oleh;
DR.dr. Robert Arjuna FEAS*
Memang! Kenapa zaman sekarang sering mendengar penyakit Kanker Payudara.dan merupaka momok di kalangan kaum hawa di era melineal ini ? Di suatu senja saya menerima:
1. Seorang wanita tua bernama bernama Bu Linda 65 tahun sakit gula dan operasi kedua payudara dibuang dan merata dengan tubuh udah 3 tahun.sempat rambut rontok akibat kemoterapi dan sekarang udah tumbuh rambut kembali. Hal yang sama dialami
2. Mbak Cludia, usia 26 tahun belum nikah divonis sakit Kanker payudara,Jenis kanker payudara dia adalah hormonal. Penyebabnya nggak ada yang bisa tahu pasti. Tapi aku disuruh ambil tes BRCA yg hasilnya nunjukkin ada gen pembawa cancer payudara dan ovarium. Ditambah dipicu stres dan sekarang sedang berobat ke Singapore.
3. Dokter X, seorang wanita ahli penyakit Jantung, 35th belum menikah sakit Kanker Payudara
berobat 5 tahun meninggal karena metastase kanker ke paru paru dan Ovarium.
4. Sumiati 45 tahun dari Karang Asem, beranak 3 orang menderita Kanker Payudara sebelah kiri kwadrant atas daging membusuk bernanah ,baru operasi sedang dirawat di RS Jogjakarta
5. Bu Dea 43 th menderita Kanker Payudara dan sudah dioperasi akibat minum obat KB.begitu
6. Mbak Syafrida berumur 26 tahun masih muda belum menikah kena kanker Payudara kiri dan sedang menjalani terapi, Seperti psda 4 Febuari Dunia Medis baru memperi gati Hari Kanker

Dari kasus Kanker Payudara yang diderita pada wanita segala usia tetutama usia muda tidak menikah, kenapa? Sedunia, Kanker Payudara marupakan 5 terbesar dari sederetan Kanker yang ditakuti manusia, terutama kaum hawa bila mendengarkan ” Kanker Payudara” merupakan momok bagi mereka , karena takut mereka akan mati .Laporan tersebut juga mencatatkan, sedikitnya ada 2,3 juta kasus baru kanker payudara dan 2,2 juta kasus baru kanker paru pada tahun 2020.Menurut sebuah laporan terbaru, kanker payudara pada wanita telah melampaui kanker paru, sebagai kanker yang paling sering didiagnosis di seluruh dunia. A Cancer Journal for Clinicians pada Kamis 4/ lalu, yang memperkirakan bahwa ada sekitar 2,3 juta kasus baru kanker payudara wanita tahun 2020, yang merupakan 11,7 persen dari semua kasus kanker baru.sementara itu, menurut laporan baru, kanker paru diagnosisnya mencapai 11,5 persen dari total kasus yang didiagnosis.Hyuna Sung seorang ilmuwan utama dan ahli epidemiologi kanker di American Cancer Society, berkata hingga saat ini, kanker paru telah didiagnosis paling banyak dalam laporan sebelumnya selama dua dekade terakhir.

Berdasarkan data Komite Penanggulangan Kanker Nasional dari 266 juta penduduk di Indonesia terdapat 348.809 pasien kanker baru setiap tahunnya dimana sekitar 80% tidak terobati. 20% dari 80% penderita kanker di Indonesia, khususnya dua jenis kanker terbanyak di Indonesia, yaitu kanker payudara dan leher rahim, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun.
Bagi kaum wanita, kanker payudara menduduki ranking no.1 diIndonesia. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker jenis ini dapat terjadi bila sel-sel di organ payudara tumbuh dengan mekanisme abnormal. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, membentuk benjolan atau massa. Bila tidak segera ditangani, sel abnormal tersebut bisa menyebar melalui kelenjar getah bening ke bagian tubuh lainnya. Selain itu, meskipun jauh lebih sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga dapat terjadi pada pria. Penyebab Kanker Payudara masih belum diketahui namum ada dugaan karena mutasi genetik

FAKTOR RESIKO YANG DIDUGA PENCETUS KANKER PAYUDARA ;
1. Jenis kelamin : wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pada pria.
2. Usia ; umur semakin tua resiko semakin tinggi
3. Riwayat kanker payudara pada diri sendiri dan ada riwayat payudara diantara keluarga.
4. Obesitas,gangguan jantung, diabetes, dan kanker, termasuk kanker payudara.
5. Usia Menstruasi lebih muda dan Usia Menopause terlalu lama sangat beresiko
6. Paparan radiasi.
7. Belum pernah hamil.

GEJALA / TANDA KANKER PAYUDARA
1. Ada benjolan pada payudara / pengerasan yang berbeda dari jaringan sekitar.
2. Ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara berrbeda
3. Warna kulit payudara berobah
4. Puting payudara masuk ke dalam & pengelupasabpn kulit
5. Pori pori di kulit payudara, yang dapat menyerupai kulit jeruk dan kemeraahan

DIAGNOSA PENUNJANG :
1. Pemeriksaan fisik
a. Memeriksa perubahan bentuk, ukuran, dan penampilan payudara
b. Memeriksa adanya benjolan di payudara atau ketiak
c. Memeriksa perubahan kulit payudara, seperti kulit kering, merah, bersisik, cekungan, atau tarikan
d. Memeriksa perubahan puting payudara, seperti puting tertarik ke dalam atau keluarnya cairan

2. Tes pencitraan :Mammografi, Rontgen dada, CT scan, MRI scan, USG, PET scan, Bone scan.

3. Tes laboratorium
a. Tes CA 15-3 untuk konfirmasi kanker payudara stadium lanjut
b. Tes genetik untuk mengetahui ada tidaknya mutasi gen BRCA

Bagaimana hasil tes CA 15-3 ditafsirkan?
1. Semakin tinggi kadar CA 15-3 dalam darah, semakin banyak kanker yang ada di dalam tubuh
2. Jika kadar CA 15-3 turun atau kembali normal, hal ini bisa mengindikasikan bahwa pengobatan berhasil
3. Jika kadarnya meningkat seiring waktu, hal ini bisa menandakan bahwa kanker tidak merespon pengobatan dengan baik

CA 15-3 (Cancer Antigen 15-3) adalah zat penanda tumor yang dapat membantu mendeteksi dan memantau perkembangan kanker payudara.

Apa yang diukur tes CA 15-3?
Tes ini dapat membantu mendeteksi penyebaran kanker payudara ke jaringan lain
Tes ini juga dapat membantu mengidentifikasi tingkat efektivitas pengobatan kanker
Apa yang dapat menyebabkan peningkatan kadar CA 15-3?
1. Kanker payudara yang telah menyebar ke bagian tubuh lain
2. Kanker prostat
3. Kanker ovarium
4. Kanker paru-paru
5. Endometriosis
6. Tumor payudara jinak
7. Penyakit radang panggul
8. Penyakit liver
9. Kehamilan

PENGOBATAN
Pengobatan kanker payudara bertujuan untuk menghilangkan seluruh sel kanker yang muncul. Namun, meski pengobatan telah dilakukan, sel kanker di payudara masih mungkin kembali atau kambuh lagi pada suatu waktu, yang umumnya terjadi beberapa bulan atau tahun setelah pengobatan.Sel kanker ini bisa kembali muncul di tempat yang sama (lokal) atau justru menyebar ke bagian lain dari tubuh. Kekambuhan ini bisa terjadi karena sel abnormal tersebut bersembunyi di bagian payudara lain atau bahkan ke area tubuh lainnya saat pengobatan dilakukan.
Pengobatan Kanker Payudara bergantung pada kanker yang dialami, stadium kanker, ukuran massa, serta sensitivitas sel kanker terhadap hormon.

Ada beberapa pilihan untuk Pengobatan Kanker
1. Terapi Pembedahan tergantung besar dan bentuk Kanker payuddara.
2. Terapi kemoterapi :Kemoterapi, yaitu terapi yang menggunakan obat-obatan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini dapat dilakukan sebelum pembedahan untuk mengecilkan tumor sebelum diangkat.
3. Terapi hormonal :Terapi hormon adalah terapi kanker dengan menghambat kerja hormon dan mencegah perkembangan sel kanker. Terapi ini hanya efektif pada kanker payudara yang sensitif terhadap hormon.
4. Terapi radiasi.;Terapi radiasi adalah terapi dengan menggunakan sinar X bertenaga tinggi yang ditargetkan untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker.
5. Terapi target ;Pengobatan yang digunakan dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal seperti Antibodi monoklonal atau Penghambat tirosin kinase.Cyclin-dependent kinase inhibitors (penghambat cyclin-dependent kinase).

HIMBAUAN & PENCEGAHAN
1. Wanita disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat yang mencakup pola makan gizi seimbang, olahraga rutin, cukup istirahat, dan pengelolaan stres yang baik.
2. Wanita menyusui diketahui secara statistik memiliki kecenderungan lebih rendah untuk mengalami kanker payudara di kemudian hari.
3. Wanita yang diketahui memiliki risiko tinggi mengalami kanker payudara, pemeriksaan lebih rutin dan teliti tentu sangat diperlukan.
4. Wanita disarankan dengan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis) untuk payudara
Demikian ulasan singkat kami ini semoga bisa menambah wawaasan pengetahuan tetang Kanker Payudara,Walaupu kita berada di era pandemi covid, tetap semangat dan jangan panik, patuhi protokol kesehatan dan ikuti berita dari nara sumber yang bertanggungjawab, jangan latah ikut copas sana sini dengan berita yang tak jelas. Anda Sehat Kami Bangga !
RobertoNews 1910 《24.2.25 (09.30)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehataan

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait