Bireuen- Aceh Beritalima Plt Bupati Bireuen Ir, H, Mukhtar Abda M,Si di wakili oleh Suryadi, dalam sambutan singkatnya, mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Bireuen untuk bersama–sama membangkitkan gerakan membayar zakat, sehingga jumlah penerimaan dapat terus meningkat di masa mendatang, kata Suryadi.
“Melalui zakat dapat dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan pendapatan di kalangan ummat Islam,” ucap Mukhtar dalam pidato yang dibacakan Suryadi, Staf Ahli Bupati Bidang Kesra pada penyaluran Zakat, Infaq dan Shadaqah tahap III di Aula Lama Setdakab Bireuen, Kamis (22/12/2016) siang.
Plt Bupati Bireuen menyatakan kegembiraannya sebab, “Sesuai laporan yang disampaikan Ketua Bapel Baitul Mal Kabupaten Bireuen, Murtadha Yusuf, semakin banyak dermawan di Kabupaten Bireuen yang mempercayai Baitul Mal,” sebagai lembaga amil Zakat, Infak dan Shadaqah, imbuh Suryadi.
“Hal ini dapat kita lihat semakin meningkatnya pendapatan ZIS pada setiap tahun. Konsekwensinya semakin banyak pula para mustahik yang dapat kita bantu dalam Kabupaten Bireuen,” pesan Mukhtar yang disampaikan Suryadi.
Zakat tidak hanya bersifat ibadah ritual, tetapi juga mencakup dimensi sosial, ekonomi, keadilan, kesejahteraan dan merupakan salah satu pilar dalam membangun perekonomian umat Islam yang semakin terpuruk saat ini.
“Sebagai organisasi publik, Baitul Mal Bireuen maupun Unit Pengumpulan Zakat wajib mengedepankan akuntabilitas dan transparan, masyarakat terutama Muzakkir sebagai penyetor zakat dan insan pers serta praktisi lainnya harus diberi akses informasi seluas-luasnya,” harapnya Suryadi.
Tata cara penerimaan dan penyaluran ZIS harus disampaikan kepada publik secara terbuka dan terus menerus. Hal ini dapat menumbuh semangat dan kepercayaan, penguatan kapasitas kelembagaan terhadap Baitul Mal, UPZ dan Pemkab Bireuen.
Katanya, zakat sangat berpotensi mempengaruhi aktivitas ekonomi ummat Islam. Tahun ini Baitul Mal Bireuen, telah mampu mengumpulkan dana ZIS lebih 9 miliar, sebagian besar dana tersebut juga telah disalurkan kepada masyarakat miskin.
“Selain itu mengalir ke pasar-pasar tradisional, membangun dan merehab rumah dhuafa, membantu modal usaha produktif serta biaya pendidikan santri dayah, sekolah umum dan bantuan dana sosial keagamaan lainnya,” ucapnya.
Diharapkan kepada orang-orang yang memiliki tanggungjawab terhadap instansi untuk bersama mencari solusi serta memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah melalui gerakan membayar zakat, guna membantu para kaum dhuafa yang masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan.
Sebagaimana diketahui Kepala Badan Pelaksana Baitul Mal Kabupaten Bireuen, Tgk Murtadha Yusuf MA dalam laporannya mengatakan penyaluran zakat, infaq dan shadaqah yang dilaksanakan tersebut berasal dari penerimaan bulan Agustus – November 2016.
Tgk Murtadha menyebutkan, “Jumlah penerimaan zakat Rp1.2 miliar, penerimaan infaq Rp1.5 miliar sehingga keseluruhan untuk tahap ketiga berjumlah Rp2.7 miliar. Selain itu untuk ribuan pelajar miskin tingkat SD, SMP dan SMA, juga digunakan untuk pengeluaran lainnya sesuai dengan aturan, terang Murtadha. (Abdullah Peudada)
