Jakarta, Bakamla RI meningkatkan perhatian pada warga pesisir dalam memberikan dukungan untuk mencegah dan menghadapi wabah covid19.
Dalam upaya memerangi covid-19 tersebut, Bakamla RI membantu desa-desa pesisir khususnya di kampung-kampung nelayan, Minggu (12/4/2020).
Desa Pesisir merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap wabah. Hal ini disebabkan karena terbukanya akses antar desa dan dengan wilayah seberang melalui jalur laut yang lebih sulit untuk diawasi dan dikendalikan sebagaimana jalur darat.
Kondisi ini menjadi perhatian Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indinesia (Kabakamla RI) Laksamana Madya TNI Aan Kurnia, S.Sos.,M.M., yang segera menginstruksikan para kepala kantor di wilayah berserta jajarannya untuk melakukan upaya untuk mendukung wilayah pesisir khususnya di desa nelayan dalam menghadapi pandemi Covid 19.
“Bakamla memang memiliki tugas pengamanan wilayah laut, tetapi tidak dapat dipisahkan dengan wilayah daratan yang masih berhubungan dengan laut, maka perhatian kami juga pada desa dan warga pesisir khususnya para nelayan”, ujar lulusan Akabri Laut tahun 1987. “Mendukung program penanganan wabah covid19 di darat menjadi tugas kami juga selain pengamanan wilayah laut”, tambahnya.
Bakamla RI memiliki sejumlah kantor di wilayah Indonesia, yaitu kantor zona maritim, kantor pangkalan maritim, stasiun bumi dan stasiun pemantau. Menerima instruksi ini, para kepala kantor di wilayah segera melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan sasaran lingkungan desa pesisir disekitar.
Desa-desa pesisir merupakan kawasan yang relatif belum terlalu berkembang secara ekonomi karena berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain tingkat pendidikan yang relatif rendah, budaya dan kebiasaan yang bergantung pada alam, dan tidak dapat fokus pada pekerjaan. Sedangkan faktor eksternal antara lain kurangnya akses terhadap sumber modal, rendahnya tingkat penggunaan teknologi, dan masih lemahnya peranan lembaga ekonomi.
Wabah covid19 ini selain menimbulkan dampak pada aspek kesehatan masyarakat, juga membawa dampak ekonomi yang besar. Saat ini kebijakan dan stimulus telah diberikan, namun tampaknya masih butuh waktu dan akses untuk dapat mencapai kawasan desa pesisir.Hal ini termasuk juga dengan penyediaan peralatan kesehatan diri seperti masker dan disinfektan. Dapat dibayangkan bahwa warga di perkotaan saja kesulitan mendapatkan masker, apalagi warga di desa pesisir.
Inilah yang mendorong inisiatif Kepala Zona Maritim Timur Laksamana Pertama Bakamla Arif Sumartono, untuk langsung terjun bersama anakbuahnya. “Kami berupaya dengan daya yang ada untuk mendukung pemerintah dalam penanganan wabah covid19, melalui bantuan penyemprotan, pembagian disinfektan dan penyuluhan sosial kepada warga masyarakat di sekitar lingkungan kami” papar Pati lulusan Akabri Laut Angkatan 34 ini.
Sementara itu di zona maritim tengah, dilakukan pembagian masker dan penyemprotan disinfektan. Ini dilakukan untuk mencegah penularan melalui droplet dan mensterilisasi lingkungan desa pesisir. Sedangkan di Zona maritim barat, dilaksanakan penyemprotan tidak saja ke lingkungan tetapi juga ke perahu nelayan yang sedang bersandar.
Kabakamla berharap, upaya yang dilakukan jajarannya ini dapat meningkatkan perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk juga memberikan perhatian kepada desa pesisir yang meskipun jauh dari perkotaan, cukup rentan untuk terjangkiti wabah covid19 ini.