Bali, “Mari kita bersama-sama saling meningkatkan kapasitas dalam keamanan maritim dan penegakan hukum di laut, serta mensinergikan upaya penanganan terhadap ancaman di laut”, ucap Direktur Latihan Laksma Bakamla Yeheskiel Katiandagho, S.E.,M.M., saat membacakan sambutan Kepala Bakamla Laksdya Bakamla A. Taufiq R.
Direktur Latihan Laksma Bakamla Yeheskiel Katiandagho, S.E.,M.M. secara resmi membuka kegiatan Southeast Asia Maritime Law Enforcement Initiative (SEAMLEI) Technical Expert Workshop (TEW), di Nusa Dua, Bali, Senin (24/6/19).
Dalam sambutannya, tak lupa Laksma Yeheskiel menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen dan dukungan Bakamla dalam The Gulf of Thailand (GOTI) 6th Commanders Forum di Bangkok, tahun 2018 silam.
Menyikapi hal yang sama, dalam sambutan US INDO PACOM Brigadir General Rory Copinger-Symes selaku Ketua Delegasi Amerika Serikat, menekankan adanya pertukaran informasi terkait peraturan dan hukum laut yang berbeda antar negara. Hal ini ditujukan agar adanya kesepahaman tindakan yang harus diambil oleh negara terkait menyikapi pelanggaran hukum di perairan dan yurisdiksi negara tersebut.
“Kita menghadapi tantangan yang sama, seperti penangkapan ikan ilegal, penggunaan bom dalam penangkapan ikan, serta perdagangan narkoba”, ujar Brigjen Rory dalam sambutannya. Ketua Delegasi Amerika Serikat tersebut mengatakan bahwa kerja sama seperti inilah yang diperlukan agar seluruh instansi yang berkepentingan di laut, dapat saling membantu satu sama lain.
Setelah rangkaian seremonial pembukaan kegiatan, acara dilanjutkan dengan pertukaran informasi mengenai penegakan hukum di laut dari enam negara peserta.
Kegiatan pembukaan dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Palaksa Lanal Bali Letkol Bambang, beserta seluruh tamu undangan, dan peserta dari Indonesia, Kamboja, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.