Bakesbangpol DKI Gelar Pemantapan Nilai Nilai Bhinneka Tunggal Ika

  • Whatsapp

Jakarta | beritalima.com – Kerjasama dengan Forum Pembauran Kebangsaan, Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta memggelar pemantapan nilai nilai bhinneka tunggal ika, mengajak komponen bangsa sebagai peserta pelaksanaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), di The Tavia Heritage Hotel, di ruang Semanggi, pada Rabu (25/6/2025).

Hadir pada kesempatan itu, Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri, dan motivator Abu Najib yang ditemani moderator sekaligus MC.

Forum Pembauran Kebangsaan yang diawali oleh Plt. Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Handoko Murhestriarso menjelaskan bahwa peserta diminta memahami bangsa Indonsia, baik dari berdasarkan suku, etnis, bahasa maupun budaya.

Dijelaskan bahwa di kalangan generasi penerus bangsa baik anak anak muda, generasi milenium tidak bisa lepas dari digitalisasi dan informasi teknologi. Terus mengembangkan dan mendorong agar pemahaman nilai nilai Bhinneka Tunggal Ika bisa menjadi bagian dalam kehidupan sehari hari.

“Karena derasnya ar


us informasi dan arus globalisasi bisa menggerus nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika bahwa kita itu beragam, menjaga persatuan dan kesatuan dalam lingkungan negara-negara kesatuan Republik Indonesia,” terangnya.

Dalam membangun keberagaman, diungkapkan Handoko melihat potensi generasi muda dengan mengundang semua elemen mulai dari tingkat sekolah yang tergabung Paskibraka, sanggar sanggar, pegiat seni dan mensosialisasikan nilai nilai kebhinekaan.

“Kegiatan yang kita laksanakan pada pagi hari ini kita kembangkan dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya di luar dari kegiatan ini. Bagaimana mereka bisa mengimplementasikan nanti dalam kehidupan di sekitar lingkungan. Dalam diri sendiri, teman keluarga, dan lingkungan terdekatnya, sekolah dan kampus sebagainya. Agar selalu digaungkan bagaimana keberagaman itu menjadi bagian keseharian mereka,” jelasnya.

Diharapkan Handoko, menjadi gerakan yang sifatnya masif, semua mempunyai pola fikir kesamaan gerak langkah. Bagaimana melihat ini mejadi krusial penting di era globalisasi sekarang ini. “Kita bisa memberikan perisai, melindungi informasi yang membuat mereka menggerus nilai budaya dan keberagaman kita aebagai suku bangsa,” tandasnya.

Namun kesulitan yang dihadapi Bakesbangpol selama ini adanya ketidak terbukaan atau tidak mau membuka diri. Menurutnya keterbukaan itu menjadi kebutuhan sebagai seorang anak bangsa. Yang menarik ujarnya, ketika anak bangsa tidak punya kepedulian menjadi sesuatu yang sulit mulai dari keluarga, sekolah kemudian di lingkungan masyarakat.

Kesbangpol memfasilitasi yang dalam hal ini, memberikan ruang interaksi, memberikan ruang-ruang mereka berkreasi, seperti tadi ada tarian-tarian itu. Kita melihat mereka punya kemampuan kreativitas, kita ruangkan semua ruang-ruang itu untuk mereka bisa menyalurkan energinya, menyalurkan aspirasinya, menyalurkan kreatifitasnya menjadi suatu bagian daripada mereka punya implementasi pemikirannya masing-masing.

“Sehingga ke depannya mereka menjadi anak-anak yang bangga dengan budayanya, dengan keberagamannya. Jadi apapun informasi yang masuk melalui gadget, melalui informasi apapun yang masuk ke dalam lingkungan mereka bisa mereka tanggunglangi, bisa mereka tangkal,” jelasnya.

Ditambahkan Handoko, klasifikasi membangun karakter bangsa dimulai dari tahap dasar mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Lanjutnya dalam mengklasifikasi membangun karakter, Plt. Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa harus mengenal masyarakatnya, memgenal kebudayaannya.

“Dan mereka bisa menjaga melestarikan ke depan sebagai bagian dari generasi penerus,” pungkas Handoko.

Jurnalis : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait