MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Bidang Intelijen dan Kewaspadaan Dini, selama tiga hari di Yogjakarta, 15-17 November 2023.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Madiun, Mashudi, mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh 40 peserta terdiri dari tim pelaksana fasilitasi kewaspadaan dini dan tim kewaspadaan dini.
“Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Badan Intelijen Nasional (BIN), Bidang Kewaspadaan Nasional Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri, Bidang Penanganan Konflik Ditjen Polpum Kemendagri, dan dari Pusat Pendidikan dan Latihan Intelijen Keamanan (Pusdiklat Intelkam) Polri,” terang Mashudi.
Ditempat yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Madiun, Soedjiono, yang membuka acara tersebut menyampaikan, bahwa intelejen seperti mata dan telinga. Sehingga peran dan fungsinya untuk melihat dan mendengarkan hal hal yang belum terjadi atau dalam bahasa Jawa disebut, waskita.
“Untuk itu, harus peka dengan kondisi sekitarnya. Agar ditelaah dan memberikan informasi kepada pimpinan untuk menetapkan sebuah kebijakan. Intelijen itu seperti mata dan telinga, mampu melihat dan mendengar hal hal kecil yang belum terjadi (waskita dalam bahasa Jawa),” ungkap Soedjiono.
Ia juga mengingatkan, saat ini sudah memasuki tahapan perpolitikan. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat.
“Untuk itu, kita harus tajamkan mata dan telinga. Petakan setiap tahapan yang berpotensi rawan terjadinya konflik di masyarakat. Meski masyarakat sudah semakin dewasa dalam berpolitik dan adanya perbedaan pilihan itu merupakan hal biasa, namun tetap harus diwaspadai kemungkinan potensi konflik,” harapnya.
“Apabila mendapat informasi dan data, sebaiknya dianalisa dulu untuk dimunculkan hipotesa sementara, sehingga pimpinan dalam memberikan keputusan tidak salah,” pesannya.
Soedjiono kembali berharap, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan efektivitas koordinasi dan komunikasi dalam rangka penguatan jaringan informasi deteksi dini dan cegah dini potensi konflik secara terpadu antar instansi/lembaga terkait dalam rangka deteksi dini dan cegah dini potensi konflik untuk menciptakan stabilitas nasional dan kondusifitas wilayah dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024.
“Penyampaian data dan informasi yang valid dan terkini, diperlukan dalam deteksi dini dan cegah dini potensi konflik, untuk memetakan potensi konflik di daerah kerawanan politik dan kerawanan sosial serta strategi menciptakan situasi yang aman, nyaman dan kondusif sebagai bahan pertimbangan kebijakan kepala daerah,” pungkasnya.
Kegiatan dengan tema “Deteksi Dini dan Cegah Dini Potensi Konflik Untuk Menciptakan Stabilitas Nasional dan Kondisifitas Wilayah Dalam Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024” ini, diikuti oleh anggota Forum Komunikasi Intelijen Daerah (Forkominda) Kabupaten Madiun. (Dibyo).