TULUNGAGUNG, beritalima.com- Pemahaman tentang nilai luhur dan budi pekerti saat ini sungguh memprihatikan. Pasalnya, rasa nasionalisme yang sudah tertanam sejak dulu, mulai pudar. Hal ini yang menjadi perhatian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, untuk menggelar sosialisasi, terutama untuk kalangan pelajar dan mahasiswa.
Acara dengan tema “Sosialisasi Peningkatan Nilai Nilai Luhur Budaya Bangsa Dalam Menumbuhkan Semangat Nasionalisme Diera Globalisasi Bagi Pelajar/Pemuda” ini, diselenggarakan di Hotel Narita, Senin 23 November 2020.
Peserta sosialisasi yang hadir, meliputi sswa perwakilan sekolah, Karang Taruna, remaja masjid, dengan narasumber dari akademisi UNISKA Kediri, budayawan, dan UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini digelar, dengan maksud trwujudnya peningkatan serta penanaman kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai luhur budaya bangsa untuk memperkuat kesatuan dan persatuan yang kokoh.Memiliki rasa cinta tanah air dan bangsa, serta menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Sedangkan tujuannya, mengembangkan nilai luhur budaya bangsa kreatif di tengah tingginya arus globalisasi, untuk mempertahankan kebudayaan di masyarakat.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Tulungagung, melalui Ir. Umar Serajudin, mengatakan, beraneka ragam budaya yang ada di Indonesia merupakan aspek yang sangat penting sebagai identitas bangsa.
“Kebudayaan merupakan cerminan dari kepribadian bangsa. Kebudayaan yang lahir dapat memberikan rasa semangat nasionalisme bagi kita semua. Sebagai generasi penerus bangsa, kita mewarisi kebudayaan dan harus menjaga dan melestarikannya,” ucapnya.
Namun, lanjutnya, diera globalisasi, nilai luhur kebudayaan mulai pudar dan menghilang, masyarakat lebih suka meniru gaya budaya luar yang bententangan dengan budaya Indonesia.
“Kami berharap, setelah mengikuti sosialisasi ini,ada peningkatan kesadaran akan nilai luhur budaya khususnya di Kabupaten Tulungagung. Sekaligus mengantisipasi dan menyelesaikan persoalan yang timbul secara bijak dan jernih.Nantinya bisa bermuara pada keharmonisan, ketertiban dan ketentraman seluruh masyarakat,” pungkasnya. (Desti/editor: Dibyo).