SURABAYA, beritalima.com – Cak Efendi, Caleg DPR RI dari Partai Perindo, kemarin bersilaturahmi ke Tokoh Tionghua Bambang Sujanto, pencetus berdirinya Masjid Chengho dan pembina Persatuan Islam Tionghua Indonesia (PITI). Bersama Sandy Tumiwa, mereka berdiskusi tentang budaya dan pariwisata di Jawa Timur.
Bambang Sujanto menyambut dan mendukung untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Jawa Timur, khususnya yang ada di Pulau Giliyang Kabupaten Sumenep. Pulau Giliyang yang mempunyai daya pikat sebagai wisata kesehatan ini memiliki kadar oksigen yang sangat baik.
Hasil penelitiah LAPAN pada 2006, kadar oksigen berkisar 3,4 persen hingga 4,8 persen di atas normal. Bahkan pada tahun 2016, penelitian serupa dilakukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep, hasilnya menyebutkan kandungan oksigen Pulau Giliyang di atas rata-rata wilayah lain, yakni 21 persen.
Giliyang sangat berpotensi jadi jujukan wisatawan. Karena kadar oksigen terbaik dunia ke dua setelah Yordania. Apalagi kini Pemkab sudah mencanangkan Visit Sumenep 2018, dan salah satu tempat wisata yang dipasarkan adalah Pulau Giliyang.
Pulau Giliyang sangat sesuai sebagai wisata untuk keluarga. Untuk mencapai ke Pulau Giliyang tidak perlu mengeluarkan budget yang dalam.
Untuk menuju Pulau Giliyang, pengunjung harus ke Pelabuhan Dungkek, Sumenep. Banyak mobil penumpang umum (MPU) yang dari Kota Sumenep menuju Pelabuhan Dungkek yang tarifnya cuma Rp20 ribu.
Bila menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, pengunjung bisa menitipkannya di rumah warga yang tak jauh dari Pelabuhan Dungkek. Keamanannya terjamin. Apalagi lokasi pelabuhan dekat Mapolsek Dungkek.
Dari Pelabuhan Dungkek menuju Pulau Giliyang sudah banyak perahu motor milik nelayan yang menunggu kedatangan Anda. Tarif untuk reguler hanya Rp15 ribu per orang. Perahu reguler berangkat pada pukul 10.00 WIB.
Bila datang dengan rombongan besar, pengunjung bisa menyewa perahu. Pulang-pergi Rp500 ribu dengan kapasitas perahu maksimal 30 orang. Tapi untuk rombongan kecil bisa menyewa perahu yang ukurannya lebih kecil, sekitar Rp200 ribu.
Waktu tempuh Pelabuhan Dungkek ke Pulau Giliyang antara 45 menit sampai 60 menit dalam kondisi cuaca normal. Setibanya di Pulau Giliyang tinggal sewa kendaraan di kawasan Pelabuhan Pulau Giliyang untuk menuju titik oksigen terbaik di Desa Bancamara.
Bila banyak waktu, pengunjung bisa bermalam di homestay yang menjadi satu dengan pemilik rumah. Pemilik rumah akan menyiapkan pula sarapan pagi, bila menginap. Namun untuk keperluan kuliner, warga juga sudah menyiapkannya, meskipun belum ada kuliner istimewa di desa ini.
Selama berada di Pulau Giliyang, pengunjung bisa menuju sejumlah destinasi wisata lain. Misalnya ke gua di tepian Pantai Giliyang. Ada sejumlah gua yang bisa dikunjungi wisatawan, di antaranya 7 gua di Desa Banra’as, dan gua di Desa Bancamara.
“Pulau giliyang sangat bagus untuk dijadikan ikon pariwisata khususnya di bidang kesehatan, yang merupakan tempat terbaik kedua sedunia setelah Yokohama di Jepang yang memiliki oksigen alami dan terbaik. Mari kita promosikan tempat ini dan kita suport pembangunannya” ucap Bambang Suyanto di kantornya, di kawasan Andika Plaza Simpang Dukuh, Surabaya, Kamis (4/10/2018).
Sandi Tumiwa bersama Moch. Efendi akan datang ke Madura termasuk ke Pulau Giliyang untuk melihat secara langsung pulau di Sumenep tersebut.
“Jika Pulau Giliyang ini digarap serius, maka akan banyak turis yang datang di pulau terbaik sedunia, yang dibutuhkan oleh semua orang terkait kesehatan,” ucap Sandy Tumiwa yang sangat getol mendukung Cak Efendi dengan programnya Ayo Bangun Desa. (rr)