JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak masyarakat agar lebih santun dalam mendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pilihan mereka.
Seperti diketahui dua pasang capres dan cawapres yang bakal maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres), 17 April 2019 sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Jumat (10/8).
Bahkan dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kedua pasangan itu di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, kedua pasangan itu juga sehat jasmani dan rohani.
“Daripada merendahkan dan menghina pasangan lain, ada baiknya kita fokus meningkatkan popularitas dan elektabilitas pasangan yang kita dukung,” ungkap Bamsoet kepada awak media di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/8).
Dikatakan politisi senior Partai Golkar tersebut, Kontestasi pemilihan Presiden 2019 diyakini akan menyita perhatian seluruh lapisan masyarakat. Tidak jarang berbagai isu sengaja dikembangkan serta disebarkan melalui berbagai media guna meningkatkan popularitas dan menjatuhkan lawan.
Bamsoet mengatakan, capres Jokowi dan Prabowo telah menjatuhkan pilihannya kepada Ma’ruf Amin dan Sandiaga Sholahudin Uno sebagai cawapres. Masyarakat diminta untuk menghormati pilihan keduanya, dan tidak perlu ada polemik karena mereka juga putra terbaik negeri ini.
Terkait dengan isu mahar masing-masing Rp 500.000,- miliar kepada PKS dan PAN seperti tudingan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief, wakil rakyat dari Dapil Provinsi Jawa Tengah VII ini mengatakan, sangat tidak percaya.
“Saya tahu persis, tidak ada mahar-mahar itu. Yang ada hanyalah bagaimana tarik ulur itu menyangkut masalah pemenangan pasangan. Apalagi masalah isu-isu Rp500 miliar, itu tidak ada,” kata Bamsoet meyakinkan awak media.
Mahar yang dimaksudkan, nilai Bamsoet, tentu saja berbeda dengan cost politik. Dimana cost politik diperuntukkan untuk mendongkrak citra melalui berbagai macam atribut dan perlengkapan. Tidak hanya di situ saja, cost politik juga dimanfaatkan untuk mendekatkan informasi mengenai visi-misi kepada masyarakat agar calon tersebut mendulang suara sebanyak-banyaknya.
“Terkait cost politik di negara ini sudah pasti mahal, pemilihan Anggota DPRD saja, dan Bupati, Gubernur juga mahal. Apalagi ini pemilihan Presiden sudah pasti jauh lebih mahal,” politisi yang hobi olahraga menembak ini.
Dalam kontestasi Pilpres dan pemilihan legislatif (Pileg) seperti ini, sebenarnya negara juga sudah menggelontorkan dana triliunan rupiah. Bamsoet menilai bila ini dikelola dengan baik, seharusnya tidak ada lagi biaya yang dikeluarkan oleh para kandidat selain untuk publikasi dan kampanye. (akhir)