JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen masyarakat menolak informasi, hasutan dan ujaran yang merusak akal sehat.
Dalam menyikapi setiap persoalan, jelas laki-laki yang akrab dipanggil Bamsoet itu, publik hendaknya berpatokan kepada fakta dan informasi resmi akurat serta penjelasan institusi atau figur yang kompetensinya sudah teruji.
Di tengah tingginya intensitas lalu lintas informasi dan banjir pernyataan di ruang publik saat ini, kata politisi senior Partai Golkar tersebut, setiap individu atau komunitas dituntut untuk lebih mengutamakan rasionalitas dan obyektivitas.
Kesemunya itu, ungkap wakil rakyat dari Dapil VII Provinsi Jawa Tengah ini, harus berdasarkan fakta dan informasi yang sah dan akurat atau penjelasan yang bersumber dari pihak paling berkompeten.
“Jangan terperangkap pada subyektivitas, karena subyektivitas tidak jarang menyebabkan munculnya perilaku dan pola pikir irasional, kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya yang diterima awak media,” Minggu (24/2).
Ajakan dan imbauan Ketua DPR RI tersebut mengacu pada keprihatinan dirinya yang melihat upaya merusak akal sehat publik akhir-akhir ini dilakukan secara terorganisir dan berkelanjutan.
Upaya merusak akal sehat itu dilakukan melalui strategi membanjiri ruang publik dengan hoaks, informasi palsu dan sejumlah sensasi atau tindakan kontroversial. Tindakan atau aksi yang destruktif itu tampak simultan.
Pernyataan yang mendorong publik untuk mempersepsikan Pilpres ibarat Perang Badar itu nyata-nyata merusak akal sehat. Begitu juga dengan berlanjutnya penggorengan isu SARA.
Selain itu juga ada pihak yang merasa punya kompetensi mengkafirkan lawan politik. Masih ada sejumlah kontroversi, drama konyol dan hoaxs yang dijejalkan ke ruang publik dengan tujuan merusak akal sehat.
Dikatakan, mereka yang terus coba merusak akal sehat masyarakat itu sudah gelap mata akibat nafsu mendapatkan materi dan kekuasaan. Mereka bukan orang-orang idiot, tetapi kelompok terdidik yang ingin menghalalkan segala cara untuk menggapai tujuannya.
Mereka itu sadar sekali sedang bekerja untuk membodohi orang banyak, termasuk menargetkan puluhan juta generasi milenial. Walau saadar apa yang dikerjakan tetapi tetap saja mereka tidak peduli.
Mengacu kepada keprihatinan itulah, Bamsoet mengajak masyarakat untuk menolak informasi, hasutan, dan ujaran yang merusak akal sehat. “Dalam menyikapi setiap persoalan, publik hendaknya tetap berpatokan pada fakta dan informasi resmi yang akurat, serta penjelasan dari institusi atau figur yang kompetensinya sudah teruji,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)