Bamsoet: Jangan Dramatisasi Melemahnya Ekonomi Indonesia

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen masyarakat terus menjaga dan memperkuat optimisme ditengah meluasnya wabah Virus Corona (Covid-19). Politisi senior Partai Golkar itu yakin, masa-masa sulit seperti sekarang dapat dilalui bangsa Indonesia.

Beberapa hari lalu, jelas wakil rakyat dari Dapil VII Provinsi Jawa Tengah itu dalam keterangan tertulis kepada awak media, Minggu (22/3), otoritas kota Wuhan di China melaporkan tidak adanya kasus baru Covid-19 selama tiga hari berturut-turut. Kalau penularan wabah Covid-19 di Wuhan dapat direduksi atau terhenti, hal yang sama juga bisa terjadi di negara lain, termasuk di Indonesia. Karena itu, masyarakat Indonesia jangan pesimis. Sebaliknya, tetaplah optimis.

Untuk menjaga dan memperkuat optimisme itu, kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini menghimbau semua pihak untuk tidak mendramatisir fakta atau indikator yang menggambarkan proses melemahnya perekonomian nasional. Pelemahan ekonomi akibat wabah Covid-19 sudah diprediksi.

Indikator seperti nilai tukar valuta, indeks harga saham gabungan hingga harga energi seperti minyak dan gas, memang harus dipublikasikan secara berkelanjutan untuk diketahui publik. Namun, publikasi indikator ekonomi itu hendaknya tidak didramatisasi untuk tujuan membuat publik takut.

“Tidak hanya masyarakat Indonesia, komunitas global pun tahu dan juga sedang merasakan ragam kerusakan akibat wabah Covid-19. Orang awam  sekalipun tahu, pembatasan mobilitas warga yang terus dieskalasi, apalagi sampai pada tahapan lockdown sebuah kota atau negara, menimbulkan kerusakan di sana sini, termasuk di sektor ekonomi.

Dikatakan, produktivitas pekerja pasti menurun. Ada pabrik yang harus ditutup sementara sehingga produksi merosot, permintaan melemah, mata rantai pasokan dan distribusi barang tidak lancar, bahkan sampai pada potensi lonjakan harga barang dan belanja berlebihan karena panik.

Pada saat-saat seperti ini, lanjut Bamsoet, setiap komunitas dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah. Kerja keras membatasi penyebarluasan wabah Covid-19 otomatis menuntut pengorbanan dari sektor lain, termasuk sektor ekonomi dan semua sub-sektornya.

Dalam kondisi seperti ini, banyak negara termasuk Indonesia, tidak hanya sekadar menerapkan pembatasan, tetapi juga mengeluarkan anggaran ekstra untuk melindungi semua warga negara dari kemungkinan tertular virus Covid-19. “Tak hanya alokasi anggaran, bahkan waktu, tenaga serta pikiran seluruhnya fokus pada upaya cegah tangkal penyebarluasan wabah Covid-19.”

Pada saat yang sama, jelas Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, semua kepala pemerintahan bersama jajaran menteri ekonomi juga bekerja ekstra agar perekonomian negara tidak lumpuh. Alih-alih memacu pertumbuhan ekonomi, mencegah kerusakan di sejumlah sektor pun menjadi pekerjaan tidak mudah.

Dalam situasi seperti sekarang, yang bisa dilakukan setiap negara adalah menerapkan sejumlah kebijakan stimulus agar perekonomiannya tidak mengalami kerusakan yang kelewat serius. Langkah yang sama juga dilakukan Indonesia.

“Jangan lupa, dalam konteks gejolak ekonomi, situasi seperti sekarang bukan pengalaman pertama bagi Indonesia. Beberapa dekade sebelumnya, Indonesia juga pernah menghadapi gejolak dan krisis ekonomi. Namun, sudah terbukti perekonomian negara tidak lumpuh. Dengan kebersamaan dan kerja keras, perekonomian Indonesia bisa pulih,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait