JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo menilai pada era digitalisasi saat ini, jurnalistik foto tidak lagi menjadi sekadar pelengkap narasi sebuah berita.
Foto bahkan bisa lebih ‘menggigit’ dari sekadar kata-kata, karena bisa ‘bercerita’ lebih banyak. Bahkan foto bisa menimbulkan kesan yang dalam atas sebuah peristiwa yang ditangkap lensa kamera.
Jika kata-kata adalah peluru dalam sebuah berita, foto adalah ‘bom’ yang bisa memberi daya ledak. Daya ingat seseorang terhadap sebuah informasi yang disajikan dalam narasi bisa saja lemah.
“Namun, jika disajikan dalam sebuah foto, memori ingat kita bisa menyimpannya lebih lama. Foto juga membuat sebuah berita menjadi lebih terpercaya,” ungkap politisi senior Partai Golkar ini dalam keterangan pers yang diterima awak media, Jumat (30/8) pagi.
Wakil rakyat dari Dapil VII Provinsi Jawa Tengah ini menuturkan, ‘Pameran Foto Warna Warni DPR RI’ diselenggarakan Koordinatoriat Wartawan Parlemen bersama Biro Pemberitaan Sekjen dan Badan Keahlian DPR RI, sebagai rangkaian perayaan HUT DPR RI ke-74.
Lebih kurang 100 foto hasil karya jurnalis foto Parlemen dipamerkan, menampilkan berbagai aktifitas kedewanan dari mulai menerima audiensi, sidang, rapat kerja, hingga kegiatan humanis kedewanan lainnya.
Melihat karya jurnalistik foto Parlemen, masyarakat bisa mengetahui bagaimana beragamnnya aktifitas kedewanan dari setiap anggota DPR RI. Tak melulu menghadapi sidang atau rapat, anggota DPR RI juga diharuskan berkeliling ke daerah pemilihan maupun ke berbagai daerah untuk menyerap aspirasi dan bertemu langsung dengan rakyat.
“Dari berbagai foto yang dipamerkan. kita bisa melihat, betapa kayanya Indonesia dengan luas wilayah dan multikulturalnya masyarakat,” ungkap pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut.
Berlatar belakang jurnalis, Bamsoet menyemangati para jurnalis foto untuk lebih kreatif lagi dalam menangkap berbagai momen. Berbeda dengan jurnalis tulis, jurnalis foto harus gesit dalam menangkap sebuah momen. Satu detik menjadi sangat berharga bagi jurnalis foto karena sebuah peristiwa tak akan terulang kedua kalinya.
Melalui foto juga, kita bisa mengetahui suasana proklamasi kemerdekan Indonesia 17 Agustus 1945, maupun peristiwa bersejarah lainnya. Manfaat jurnalistik foto bukan hanya dirasakan saat ini saja, melainkan sampai ratusan tahun ke depan.
“Melalui ‘Pameran Foto Warna Warni DPR RI’, kita ingin merawat sekaligus menyimpan memori kolektif bangsa tentang Parlemen saat ini, untuk dijadikan pelajaran bagi generasi mendatang,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)