JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPR RI, Bambang Seosatyo kembali meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memblokir situs yang mengandung konten hoaks atau berita bohong dan berbau pornografi.
“Saya minta Kemenkominfo memblokir situs yang mengandung konten hoaks karena ini bisa meresahkan karena banyak masyarakat merasa dibohongi dari pemberitaan yang tidak bertanggung jawab itu,” ungkap politisi senior Partai Golkar tersebut di Jakarta, akhir pekan ini.
Berdasarkan Kemenkominfo, selama Januari 2019 terdapat 175 konten hoaks dari beragam isu yang menyebar di internet, media sosial. Dan, sedikitnya 81 konten berisi berita hoaks terkait isu Pemilu. Rata-rata konten hoaks 4-6 konten perhari.
Karena itu, kata Bamsoet, panggilan akrab Ketua DPR RI tersebut, saya minta Kemenkominfo terus meningkatkan pengawasan terhadap konten hoaks di internet, media sosial serta memblokir situs yang mengandung konten hoaks itu.
Wakil rakyat dari dapil VII Provinsi Jawa Tengah tersebut juga meminta Kemenkominfo memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai literasi digital sebagai salah satu upaya menangkal berita hoaks tersebut.
Selain itu, Bamsoet juga meminta Komisi I DPR bersama Kemenkominfo menginisiasi pembentukan regulasi mengenai hoaks di internet serta media sosial untuk meminimalisir konten hoaks di internet dan media sosial yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial.
Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak terhasut berita hoaks atau ujaran kebencian. Masyarakat hendaknya kritis dalam membaca dan menerima informasi yang disebarkan melalui media sosial dan internet.
“Saya himbau masyarakat kritis membaca dan menerima informasi, terutama dari internet dan media sosial. Perhatikan judul, alamat situs, sumber berita, data, keaslian foto, legitimasi konten dari berita terkait. Itu dapat mencegah masyarakat terhasut oleh isu hoaks ataupun ujaran kebencian,” ajak Bamsoet.
Bamsoet juga meminta Kemenkominfo melakukan pemblokiran terhadap situs-situs website yang berpotensi menyediakan hal berbau pornografi, bisnis prostitusi dan mensosialisasikan dan pembinaan secara berkala kepada masyarakat untuk memberikan internet sehat. (akhir)
