Bamsoet: Peluang Indonesia Majukan EBT Terbuka Lebar

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo menilai peluang Indonesia memajukan Energi Baru Terbarukan (EBT) terbuka lebar. Dalam International Renewable Energy Agency (IRENA) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) awal tahun lalu disebutkan 10 tahun terakhir investasi pengembangan EBT naik pesat.

“Potensi energi terbarukan seperti biomasa, panas bumi, energi surya, air dan angin masih sangat besar. Data terakhir 2015 tercatat investasi EBT USD 305 miliar, naik dari dua tahun sebelumnya 270 miliar dolar AS,” kata Bamsoet dalam acara World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) di Bali, Rabu (12/9).

WPFSD yang digelar Rabu dan Kamis pekan ini diikuti 45 negara antara lain Argentina, Bahrain, Bolivia, Iran, Iraq, Jordan, Palestina, Peru, Serbia, Uni Emirat Arab, Venezuela, Armenia, Mesir, Ghana dan Turki. Pertemuan WPFSD kali ini membahas topik ‘Menuju Energi Berkelanjutan untuk Semua’.

Politisi senior Partai Golkar ini memandang masa depan energi dunia bukanlah energi fosil, melainkan EBT. Ketergantungan terhadap energi fosil sejauh ini telah mengantarkan pada eksploitasi berlebihan terhadap Sumber Daya Alam (SDA) pencemaran lingkungan yang berujung kepada kenaikan emisi gas rumah kaca.

Melalui WPFSD, parlemen dunia menggalang kerja sama dalam mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil melalui berbagai penelitian, pertukaran teknologi, implementasi kebijakan dalam negeri, serta peningkatan investasi yang mendorong pemanfaatan EBT sehingga, dapat menjamin penyediaan energi dengan harga yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan.

Bamsoet ingin pemanfaatan EBT pada sektor industri, yang merupakan salah satu pengguna energi terbesar, bisa terus dikembangkan. Penggunaan energi alternatif non-fosil merupakan salah satu komponen penting dalam mengembangkan industri ramah lingkungan yang notabene merupakan industri masa depan.

“Perubahan pola pikir ini dapat dilakukan salah satunya melalui pendidikan. Seperti yang kita pahami bersama bahwa pendidikan merupakan ‘jantung’ dari pembangunan berkelanjutan,” kata Ketua Badan Bela Negara FKPPI ini.

Wakil rakyat Dapil Provinsi Jawa Tengah VII ini menjelaskan, forum WPFSD juga akan membahas peran perempuan dalam penciptaan EBT. Sehingga, dapat lebih dipahami mengapa perspektif gender relevan untuk diterapkan dalam sektor energi.

“Saya harap juga akan lahir sebuah kesepakatan yang bisa menjadi landasan agar forum ini dapat berlangsung setiap tahun. Negara manapun bisa mengajukan diri menjadi tuan rumah. Dengan demikian dapat memfasilitasi insan parlemen untuk dapat saling bertukar pandangan, pengalaman dan berdialog dalam kerangka pencapaian target-target pembangunan berkelanjutan,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *