Bamsoet: Sebagai Petahana, Jokowi Memiliki Keunggulan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Pemilihan Legislatif (DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota) serta Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar serentak 17 April tahun depan bakal menguras energi partai politik untuk meraih kemenangan.

Bahkan, kata Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo Pemilu 2019 menguras energi partai politik. Pada satu pihak memengkan Pilpres, sedangkan pada pihak lain juga harus menyelamatkan partai agar lolos Parlementary Threshold (PT). Malah panggung politik bakal lebih diwarnai persaingan Pilpres, sehingga perhatian publik pada Pileg seperti luput dari pantauan.

Padahal, lanjut politisi senior Partai Golkar tersebut, baik pilpres maupun Pileg sama pentingnya buat keberlangsungan penyelenggaraan negara. “Dalam hal ini perlu ada edukasi politik yang lebih intensif agar masyarakat berpartisipasi pada dalam Pileg dan Pilpres secara cerdas,” kata dia.

Politisi yang akrab disapa Bamsoet tersebut berharap Pemilu 2019 bisa berjalan damai, efektif dan berkualitas. Terlebih, anggaran Pemilu 2019 lebih besar dari sebelumnya, mencapai Rp 38,2 triliun untuk KPU, Bawaslu dan Polri.

“Masalah yang menimbulkan potensi kerawanan harus diantisipasi secara cermat. Khususnya, masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sampai saat ini belum selesai,” kata wakil rakyat dari Dapil Provinsi Jawa Tengah VII itu.

Pemilu 2019 kembali mempertemukan Capres Jokowi dan Prabowo dengan cawapres yang berbeda. Sebagai petahana Jokowi mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki Prabowo. Jokowi sudah membuktikan kinerja pemerintahan yang diapimpin memuaskan rakyat.

“Hal ini diperkuat hasil survey Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan 72 persenn responden mengaku sangat atau cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Selain itu, tingkat kepercayaan pada Presiden Jokowi mampu memimpin bangsa ini juga masih tinggi sebesar 71 persen,” jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menilai sejumlah faktor menyebabkan elektabilitas Jokowi terus meningkat. Antara lain, keberhasilan pembangunan infrastruktur, program pro-rakyat, dan terakhir adalah keberhasilan Asian Games.

Kesigapan Presiden Jokowi dalam penanganan bencana gempa di NTB, terutama kehadirannya yang menyatu dengan para pengungsi juga menambah simpati rakyat.

Sebagai petahana Jokowi mempunyai kesempatan yang luas untuk bertemu dengan rakyat. “Wajar bila hasil survei elektabilitas Jokowi-Maruf mencapai 57,7 persen, sedangkan Prabowo – Sandi 32,3 persen. Bila disimulasikan dua nama calon presiden tanpa Jokowi 57 persen dan Prabowo 31 persen,” urai Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Kadin ini senang perolehan suara Partai Golkar naik menjadi 11,4 persen. Selain karena mewujudkan Golkar Bersih, kenaikan ini ditenggarai karena masifnya dukungan Golkar terhadap pencalonan Jokowi – Maruf Amin.

“Mesin politik Partai Golkar sudah bergerak, terutama kerja-kerja politik para caleg di semua tingkatan. Ditambah lagi dengan mesin relawan yang jumlahnya sangat banyak. Golkar akan tetap di hati rakyat, karena Suara Golkar Suara Rakyat,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *