Bamsoet Tegaskan Membangun Kerukunan Umat Beragama Menjadi Upaya Berkesinambungan

  • Whatsapp

Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menghadiri Dharmasanti Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944, sekaligus Sosialisasi Empat PIlar MPR RI. Menekankan bahwa moderasi beragama telah menjadi isu global, sebagai jawaban atas maraknya intoleransi yang menyebabkan kebebasan beragama di seluruh dunia mengalami tekanan.

Hari Toleransi Internasional setiap tanggal 16 November yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berangkat dari kenyataan bahwa sikap intoleransi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan beragama merupakan ancaman yang harus disikapi bersama oleh komunitas global. Sejarah mencatat, banyak negara termasuk negara-negara maju di Eropa, pernah mengalami masa kelam akibat terjadinya kekerasan atas nama agama.

Menurut Bamsoet, moderasi beragama bukanlah mengabaikan ajaran nilai agama, karena sesungguhnya nilai agama akan selalu melekat dan mewarnai kehidupan keseharian dan kebangsaan.

”Pada dasarnya, agama menjauhkan kita dari perbuatan dosa dan tercela, karenanya jangan sampai karena mengatasnamakan agama, justru membuat banyak dosa dan perbuatan tercela,”katanya.

Dia mengingatkan, di Indonesia, relasi antara agama dan negara telah diatur sedemikian khas. Indonesia bukan negara agama yang berdasar pada satu agama tertentu, tetapi juga bukan negara sekuler.

”Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, sesuai sila pertama Pancasila,” ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersamaan dengan Dharmasanti Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944, di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, di Jakarta, Minggu (10/4/22).

Turut hadir secara virtual Presiden Joko Widodo, Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Hadir secara langsung antara lain, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Anggota MPR/DPR RI I Nyoman Parta dan I Wayan Sudirta,

Bamsoet menjelaskan, sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersamaan dengan Dharmasanti Nasional semakin melengkapi rangkaian Perayaan Hari Suci Nyepi. Dharmasanti adalah acara simakrama atau silaturahmi yang bertujuan membangun kerukunan, kedamaian, dan harmoni antar umat dengan dilandasi sikap moderasi dalam beragama, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dan martabat kemanusiaan.

“Martabat kemanusiaan seseorang tercermin dari caranya menghormati orang lain dan seberapa kuat komitmennya dalam menjunjung tinggi nilai nilai persahabatan dan persaudaraan antar sesama manusia,”katanya.

Dalam konsepsi kehidupan berbangsa dan bernegara, nilai filosofis dari ajaran Tat Twam Asi yang merupakan ajaran moral yang bernafaskan agama Hindu, selaras dengan rumusan sila kedua Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar menerangkan, membangun moderasi beragama merupakan sebuah keniscayaan dan sekaligus tantangan. Harus dilakukan dengan sinergi dan kolaborasi dari segenap elemen bangsa, utamanya masing-masing umat beragama.

Untuk mewujudkannya, diperlukan komitmen kebangsaan yang dibangun dari landasan ideologi, landasan konstitusional, dan wawasan kebaangsaan yang berorientasi pada semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Karenanya MPR tidak akan pernah lelah untuk membangun wawasan kebangsaan melalui program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI sebagai upaya mendorong kerukunan dan kedamaian, sebagai perekat dalam menjaga keutuhan NKRI”jelanya. (ar)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait