JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi dua orang Tenaga Pendamping Profesional Desa (TPP Desa) terbaik dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Maria Odilia Besin dan Charles Mau.
Kehadiran mereka beserta ratusan ribu TPP Desa di berbagai daerah lainnya telah membantu mempercepat program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Bersama ratusan ribu TPP Desa lainnya, Maria dan Charles Mau telah meningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan nasional.
“Khususnya dalam mengawal dana desa yang mencapai satu miliar rupiah, agar bisa dimanfaatkan sebesarnya untuk kemakmuran masyarakat desa setempat,” kata Bambang.
Itu dikatakan politisi senior Partai Golkar tersebut saat menerima Maria dan Charles Mau. Keduanya didampingi Ketua Komisi V DPR RI Farry Djemi Francis yang juga wakil rakyat dari Nusa Tenggara Timur di ruang kerja Ketua DPR RI, Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.
Dijelaskan, UU No: 6/2014 tentang Desa telah meneguhkan desa dalam sistem pemerintahan Indonesia. Kesempatan masyarakat desa juga lebih besar dalam menunjang pembangunan nasional.
Setiap desa mendapatkan alokasi dana desa mencapai satu miliar rupiah, disesuaikan dengan kebutuhan dan tipologi desa. Besarnya anggaran itu tentu harus dikelola dengan baik, agar tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari. Disitu pentingnya peran TPP Desa.
TPP Desa harus jeli melihat peluang di desa. Karena pemanfaatan dana desa bukan hanya untuk pembangunan jalan desa saja, melainkan juga bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan berbagai potensi yang ada di desa melalui pembuatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga target 1 desa 1 BUMDes bisa tercapai secepat mungkin. “Tak hanya dari segi kuantitas tetapi juga dari segi kualitas,” tutur Bamsoet.
Wakil rakyat Dapil VII Jawa Tengah ini memaparkan, dari sekitar 72.944 desa, baru 40 ribuan yang memiliki BUMDes. Padahal melalui BUMDes, berbagai potensi yang dimiliki desa, seperti dalam bidang pariwisata, bisa lebih dimaksimalkan.
“Indonesia dikarunia alam yang indah. Potensi ekonomi di bidang pariwisata sangat besar dalam menunjang pembangunan. Multiplier effectnya juga sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika jeli melihat peluang ini, desa bisa mendapatkan pemasukan yang signifikan.”
Pria yang akrab disapa Bamsoet mengingatkan TPP Desa agar kehadiran mereka bisa menjadi solusi dalam pengelolaan dana desa. Jangan justru menjadi masalah baru lantaran ketidakterampilan dalam menghadapi berbagai masalah di lapangan.
“Agar pembangunan dijalankan tanpa menimbulkan polemik, kuncinya adalah adanya komunikasi yang intensif. Karena itu, TPP Desa juga harus bisa menjadi jembatan komunikasi antara aparat desa dengan masyarakat desa,” papar Bamsoet.
Bamsoet juga berpesan agar TPP Desa menjadikan kegiatan mereka ini sebagai pengalaman yang berharga. Khususnya untuk menapaki jenjang karir di kemudian hari.
“Tidak semua anak bangsa bisa mengabdikan dirinya secara langsung kepada bangsa dan negara dalam proses pembangunan. Para TPP Desa harus bersyukur telah diberi kesempatan. Jadikan bentuk syukur tersebut dengan menunjukan kinerja yang maksimal di lapangan,” demikian Bamsoet. (akhir)