Bandara Komodo Kuwalahan Tampung Wisatawan

  • Whatsapp
Bandara Komodo kian sibuk melayani kunjungan wisatawan

Labuan Bajo, beritalima.com| – Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tampak seperti kuwalahan saat menghadapi musim libur atau akhir pekan, karena dipadati dengan masuknya berbagai perusahaan penerbangan dari dalam dan uar negeri.

Labuan Bajo, dua tahun terakhir ini, memang menjadi perhatian berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu ikon yang menarik di kawasan ini adalah adanya hewan purba Komodo, yang berada di sejumlah pulau dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Tentunya da obyek wisata lainnya yang juga menarik perhatian wisatawan.

Melihat pemandangan di Bandara Komodo saat akhir pekan, penuh dengan wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman). Sejumlah perusahaan penerbangaan dalam negeri, seperti Garuda Indonesia, Citilink, Batikair, Superjet, Wings, serta Airasia dari luar negeri, sudah masuk ke Labuan bajo.

Bahkan Airasia terbang langsung dari Kuala Lumpur ke Labuan Bajo. Sebentar lagi, perusahaan penerbangan dari Singapura dan Australia juga akan terbang langsung ke Labuan Bajo. Tentunya, kapasitas dan kualitas Bandara Komodo perlu terus ditingkatkan. Tak hanya untuk landas pacunya saja.

Saat beritalima terbang ke Labuan Bajo di musim libur dari Jakarta pulang pergi dengan Garuda Indonesia, ketika mau pulang, terdengar pengumuman dari awak kabin di dalam pesawat Garuda Indonesia yang memberitahukan ada sedikit keterlambatan. Alasannya sangat teknis. Yakni, mobil untuk pendorong pesawat ketika ingin meninggalkan bandara, hanya tersedia satu. Bisa dibayangkaan bila ada beberapa penerbangan dengan waktu berdekataan harus berangkat, ya harus antri dan ini membutuhkan waktu tunggu sekitar 10-15 menit.

Sarana kendaraan umum sejenis Taksi di Bandara Komodo sebaiknya juga diadakan. Karena terlihat banyak “sopir swasta” yang menawarkan jasa layanan kendaraan roda empat. Mengapa ini perlu? Karena Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai destinasi pariwisata super prioritas bersama dengan kawasan Danau Toba, Mandalika, Borobudur dan Likupang.

Ini baru pekerjaan rumah di sekitar bandara. Belum lagi nantinya, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersama pihak terkait seperti Balai TNK dan operator pariwisata lainnya, harus cerdas mengatur kepadatan kunjungan wisatawan. Karena TNK adalah kawasan konservasi yang harus dipelihara dengan baik untuk kelanjutannya.

Jadi, perlu diatur dengan cermat dan tepat kunjungan wisatawan agar tak semua ingin masuk ke kawasan TNK. Karena kesibukan di Dermaga Labuan Bajo (Waterfront Marina) saat akhir pekan atau musim libur juga tak kalah padatnya dengan di Bandara Komodo.

Momentum pengaturan kunjungan wisatawan untuk juga menjelajah ke potensi wisata di darat perlu lebih ditingkatkan kualitasnya. Para agen perjalanan yang menjual paket wisatanya jug harus memilih dan memilah “jualannya”, agar tak melulu masuk ke TNK yang kapasitasnya sangat terbatas dan harus terjaga alamnya.

Jurnalis: Abriyanto

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait