WONOGIRI– Relawan Berjuang Untuk Ganjar Pranowo (Bang Jarwo) Wonogiri menggelar konsolidasi Penyangga Tatanan Negara Indonesia (PETANI) Wonogiri Selasa (26/12/2023).
Ketua Relawan Bang Jarwo Wonogiri Joko Susilo mengatakan konsolidasi itu dimaksudkan untuk menyatukan pergerakan petani di Wonogiri agar sadar akan demokrasi.
Diketahui Soekarno pernah mencetuskan bahwa petani memiliki akronim sebagai penyangga tatanan negara Indonesia. Karena itu pihaknya juga mengundang petani dalam konsolidasi itu.
“Tadi ada tanya jawab bersama narasumber. Ada yang kaitannya soal pupuk dan lain sebagainya. Teman-teman juga pengen pupuk lebih mudah lagi didapatkan,” kata Joko.
Konsolidasi itu dilakukan untuk menyatukan petani agar sadar demokrasi. Selain itu, diharapkan para petani juga mendukung Ganjar Pranowo sebagai presiden. Dengan begitu, segala urusan petani bisa dipermudah, termasuk masalah pupuk.
“Kita ingin Petani Wonogiri memiliki wadah bergotong royong menjaga demokrasi pada Pemilu 2024 dari berbagai pihak yang mendukung atau beruoaya membentuk dinasti politik,” papar dia.
Selain itu juga mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Pasalnya, mereka dinilai sebagai manifestasi dan anak ideologis Soekarno yang merupakan pendiri Indonesia sekaligus pencetus akronim PETANI.
Tujuan dari konsolidasi itu juga untuk mengawal tegaknya oebyelenggaraan Pemilu yang aturan yang ada. Dalam hal ini Pemilu yang LUBER JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil) tanpa ada tekanan dari aparat.
Joko memgatakan, ada sejumlah narasumber yang diundang. Mulai dari Setyo Sukarno selaku pembina Relawan Bang Jarwo Wonogiri, Martanto selaku pakar hukum dalam agenda itu yang juga menjabatKetua TPD Ganjar Mahfud Wonogiri, dan narasumber yang berlatar belakang tokoh petani lainnya.
Dalam konsolidasi itu juga dibahas sejumlah hal. Misalnya soal putusan MK terkait batasan usia Capres-Cawapres yang kontroversial hingga dicopotnya Anwar Usman sebagai Ketua MK.
Selain itu turut dibahas pula potensi tidak netralnya aparat negara. Apalagi ada paslon yang memiliki jabatan strategis di dalam pertahanan negara dan juga anak kepala negara. TNI/Polri dituntut untuk bisa netral karena anggotanya tak memiliki hak pilih, berbeda dengan warga sipil. ASN hingga perangkat desa juga diharapkan netral.
Pembahasan lain adalah visi misi Ganjar Pranowo saat terpilih, dimana akan melanjutkan program kerja Presiden Jokowi yang telah tertata dan dinilai bagus.
Turut dibahas pula terkait branding politik. Dalam hal ini adalah branding yang hanya bersifat gimmick yang bertujuan memperdaya masyarakat sehingga lupa akan pentingnya politik berbasis program.
“Inti dari konsolidasi ini kita satukan petani, kita solidkan. Dan mendukung Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD,” tandas Joko.