KUPANG, beritalima.com – Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) hendaknya menjalankan fungsinya secara optimal dalam membina para penyedia barang dan jasa. Ciptakanlah kondisi bagi timbulnya persaingan sehat di antara para anggota demi menghasilkan pekerjaan berkualitas.
Permintaan tersebut disampaikan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam sambutannya pada acara Pengukuhan Pengurus LPJK Provinsi NTT Periode 2016 – 2020 di Aula Sasando, Lantai 4 Kantor Gubernur NTT, Jumat (27/1/2017) pagi.
Gubernur menegaskan, persaingan sangat dibutuhkan demi menciptakan sesuatu yang bermutu.
“Janganlah bersaing secara tidak sehat. LPJK sebagai suatu lembaga harus transparan dan akuntabel. Setiap anggota hendaknya mempunyai rasa tanggung jawab dan kecintaan terhadap pembangunan daerah. Bangunlah dan kerjakanlah suatu proyek dengan hati agar dapat bertahan lama dan manfaatnya dirasakan masyarakat” himbau Gubernur Lebu Raya seraya mengapresiasi pola kemitraan yang telah dibangun LPJK dengan Pemerintah Provinsi NTT selama ini.
Lebih lanjut Lebu Raya menyentil komitmen Pemerintah dalam menggenjot pembangunan infrastruktur. Diungkapnya, perhatian Pemerintahan Jokowi-JK yang begitu besar terhadap Provinsi NTT hendaknya didukung oleh LPJK.
“Proses pelelangan dan pengadaan dapat disederhanakan agar tidak memakan waktu lama. Tentunya, tetap menjaga kualitas pengerjaan dan memperhatikan aturan yang berlaku. Kehadiran LPJK harus dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh anggota. Perhatikan pola pembinaan dengan meningkatkan kompetensi para penyedia barang dan jasa” tutup Gubernur sambil berharap kehadiran Biro Pengadaan Barang dan Jasa kiranya semakin mempermudah pola pelayanan dan pengadaan proyek-proyek pemerintah.
Menanggapi hal itu, Ketua LPJK yang baru, Paulus Tanggela menyatakan kesanggupannya untuk meningkatkan pola kemitraan serta mendukung proyek-proyek pembangunan yang akan dijalankan pemerintah daerah.
“LPJK akan terus meningkatkan upaya pemberdayaan dan pengawasan terhadap para penyedia barang dan jasa. Program jangka pendek pengurus baru berupa peningkatan dan penataan sumberdaya manusia, sumberdaya alat dan sumber daya keuangan para kontraktor. Perhatian terutama ditujukan bagi para kontraktor kecil agar mereka dapat berkembang dengan mengutamakan kualitas kerja yang baik,” jelas Paulus Tanggela.
Sementara itu, Ketua demisioner LPJK masa bhakti 2011-2016, Piet Djami Rebo mengharapkan agar para pelaku jasa pengadaan terus meningkatkan kualitas diri.
“Dalam arus persaingan yang semakin ketat, para penyedia barang dan jasa asal NTT harus menunjukan kualitas kerja yang membanggakan agar dapat menjadi tuan rumah di rumah sendiri,” begitu harap Djami Rebo dalam kesempatan tersebut.
Pengurus LPJK masa bhakti 2016-2020 terdiri dari satu orang Ketua merangkap anggota, dua wakil ketua merangkap anggota serta lima orang anggota.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut, Pejabat dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Indra Sulistyo, Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, Pimpinan Komisi IV DPRD NTT, Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Provinsi NTT serta undangan lainnya. (Ang)