Bangkitkan Kejayaan Bangsa di Masa Lalu, Disbudpar Jatim Selenggarakan Kongres Kesejarahan

  • Whatsapp

Jawa Timur -beritalima: “Jawa Timur merupakan salah satu kiblat budaya di tanah air, Sebagai sebuah negara kepulauan yang besar,indonesia dikaruniai kekayaan alam yang melimpah,keindahan alam,sumber daya manusia yang besar,serta ragam potensi lainnya yang menunggu untuk di gali”. Demikian Sekda Prov Jatim ,DR,Akhmad Sukardi, MM mengawali sambutannya dihadapan peserta Kongres kesejarahan yang digelar Disbudpar jatim dua hari yang lalu.
Kongres kesejarahan ini diikuti kurang lebih 100 peserta yang terdiri dari unsur akademisi,tokoh masyarakat,serta pemerhati sejarah dan budaya. Digelar selama 3 hari dimulai dari tanggal 1 s/d 3 Juni 2016 konggres ini menggugah kembali ingatan kita tentang sejarah kebesaran bangsa kita, kejayaan nenek moyang kita , keluhuran budi pekerti dan kehebatan budaya yang mesti kita jaga dan selalu kita lestarikan.

Akhmad sukardi menambahkan “ pakde Karwo aja, orang nomer satu di Jawa timur sangat memperhatikan pelestarian budaya seperti gamelan yang selalu diadakan di setiap perhelatan atau hajat yang beliau selenggarakan, justru yang gak seneng budaya kita sendiri itu ndeso” guyonnya
mestinya kita juga memakai budaya kita sendiri,gamelan itu alat musik yang unik dan tiada duanya di dunia ini. gak ada bunyi-bunyian yang khas seperti punya kita, dari bentuknya juga unik,semuanya ada filosofinya. lihat itu, blenduk-blenduknya itu unik , kelakarnya dengan ekspresi yang membuat semua yang hadir tertawa.

Pernyataan ini pada kenyataannya memang fakta adanya. Generasi kita mulai dari kecil sudah dicekoki yang serba import. Dari makanan,cara berpakaian ,gaya bermusik dan sebagainya, bahkan sudah merambah pada ideologi. Ini yang membuat kita miris melihatnya, karena masuknya budaya asing yang tidak disertai pendidikan akan kemandirian berfikir dan bertingkah laku sebagai bangsa yang telah mempunyai sesuatu yang jauh lebih baik dari bangsa asing, akan menjadikan generasi muda kita kehilangan jati diri bangsa yang sebenarnya.

Dengan digelarnya konggres kesejarahan ini diharapkan mampu memberikan wawasan serta pencerahan kepada masyarakat jawa timur ,khususnya generasi mudanya bahwa kita bukanlah bangsa yang ecek-ecek yang jadi sumber eksploitasi bangsa asing. Dengan paparan sejarah kejayaan kerajaan seperti singosari, kediri dan Majapahit dengan segala kemajuan dan kebesarannya sehingga disegani kerajaan-kerajaan lain di asia, sangat diharapkan mampu menggugah rasa kebangsaan dan kemandirian dalam berfikir, bersikap serta bertingkah laku ditengah derasnya arus globalisasi yang sekarang ini melanda negeri kita. Sehingga generasi kita tidak hanyut dalam racun budaya asing
“ojo gumunan, ojo kagetan” , saya kira kalimat wejangan nenek moyang kita selalu relevan dalam konteks membentengi generasi muda kita dalam menjaga budaya bangsa Indonesia yang “adi luhung”. Konggres yang akan ditutup pada hari ini adalah tonggak awal bangkitnya kembali peradaban kejayaan Indonesia yang ” toto tentrem kerto raharjo, gemah ripah loh jinawi “ (untung )

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *