Kota Bima NTB, beritalima.com
Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin melakukan lawatan ke Kota Marikina Philipina, kunjungan kerja orang nomor satu di Kota Bima selama tiga hari yakni tanggal 18 – 20 Oktober ini, didampingi Istri Hj. Yani Marlina HM. Qurais, Ketua DPRD Kota Bima dan Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima. Agenda kunjungan yang difasilitasi Oxfam ini dalam rangka membangun hubungan sister city antara Kota Bima dengan Kota Marikina di Philipina. Sister City merupakan bentuk kerjasama dua kota yang memiliki karakteristik wilayah dan tantangan yang sama. Kedua kota selanjutnya akan melakukan pertukaran program dan transfer pengetahuan untuk memecahkan persoalan atau tantangan yang sama-sama dihadapi. Kota Bima dan Kota Marikina memiliki karakteristik wilayah yang sama, yaitu terletak di kawasan muara dan berada di tengah-tengah daerah administrasi yang lain. Dengan demikian, kondisi sosial ekonomi serta permasalahan yang dihadapi oleh Kota Bima dan Kota Marikina sangat dipengaruhi oleh dinamika daerah/wilayah administrasi yang mengelilinginya. Kerjasama Kota Bima dengan Kota Marikina terutama diarahkan pada urusan pengurangan risiko bencana. Seperti halnya Kota Bima, Kota Marikina merupakan kawasan rawan banjir. Selain banjir, Kota Marikina juga menghadapi ancaman bencana lain yaitu angin topan.
Walikota Bima berterima kasih kepada OXFAM karena telah menginisiasi kerjasama antara Pemerintah Kota Bima dan Pemerintah Kota Marikina. Dalam kunjungan ini, Walikota Bima bertemu dengan Walikota Marikina Marcelino Teodoro. Walikota Bima berterima kasih atas kesempatan untuk belajar dari Kota Marikina yang sejak tahun 2000 menjadi kota yang paling banyak menerima penghargaan di Filipina, antara lain: (1) Meraih penghargaan sebagai Kota Paling Kompetitif di Filipina dari Dewan Kompetisi Nasional; (2) Selalu masuk dalam 10 besar kota berkinerja terbaik di Filipina, sementara untuk kawasan Metro Manila sendiri Marikina selalu berada pada urutan pertama; (3) Meraih penghargaan sebagai kota paling bersih, paling aman dan paling mampu beradaptasi dengan perubahan iklim di Filipina; serta (4) Mampu membangun program ketangguhan yang harmonis dengan kota-kota atau daerah lain di sekitarnya yang terkoordinir dalam “Aliansi Tujuh Kota”. Dengan catatan prestasi yang sangat mengesankan ini, ada beberapa hal yang ingin dipelajari Kota Bima dari Kota Marikina, antara lain: (1) Dalam proses pembangunan dan penataan Kota Marikina selama 20 tahun, dari kota kumuh hingga menjadi kota yang kompetitif, apa strategi Pemerintah Daerah dalam penyusunan perencanaan pembangunan?; (2) Apa saja yang menjadi program prioritas?; (3) Bagaimana Pemerintah Daerah mengupayakan pendanaan pembangunan?; (4) Apa strategi dalam membangun partisipasi masyarakat?; (4) Apa saja tantangan dalam proses implementasi program pembangunan?; dan (5) Bagaimana Kota Marikina menjaga konsistensi arah penataan kota walaupun mengalami pergantian kepemimpinan?
Walikota Bima bersama rombongan diajak untuk menyaksikan dan mempelajari sistem Pengelolaan sungai, pelayanan kesehatan, kunjungan ke lokasi industri serta kegiatan penanggulangan bencana. Di kantor BPBD Kota Marikina, Walikota Bima bersama Kepala BPBD Kota Bima mendengarkan pemaparan yang disampaikan oleh Kepala BPBD Kota Marikina Jo Fernando tentang program pengurangan risiko bencana. Walikota Marcelino Teodoro menyatakan akan berkunjung ke Kota Bima pada suatu saat dan berharap ini menjadi awal hubungan sister city yang bermanfaat bagi kedua kota. (B5-SUKUR)